GridOto.com - Pada sejarahnya, motor-motor cafe racer di era dahulu biasa memakai kelir warna dasar seperti hitam atau raw finish.
Tapi untuk masa kini, gaya seperti itu udah enggak kekinian banget, kecuali kalau kamu memang benar-benar doyan gaya klasik.
Buat kamu yang lagi custom cafe racer, bisa nih coba ambil inspirasi kelir dari Triumph Thruxton berjuluk “Hawkers One” besutan Tamarit Motorcycles.
Seperti dilansir Silodrome.com, builder asal Spanyol tersebut ingin menggabungkan bentuk cafe racer klasik dengan skema warna putih, merah, dan biru.
(Baca juga: Prihatin, Motor Touring BMW Dipaksa Jadi Cafe Racer Terodolan)
Tak dijelaskan skema warna tersebut diambil dari mana, namun bila kita lihat mirip dengan livery balap di tahun 1980-an.
Sebelumnya Triumph Thruxton ini sudah dibuat lebih bergaya klasik dengan modiifkasi mini fairing yang dilengkapi grill untuk bagian depan.
Sedangkan di balakang terdapat buntut tawon custom yang ditemani dengan tempat pelat nomor minimalis.
Selain itu juga nampak spion model bar-end yang dulunya juga merupakan karakter dari cafe racer di masa kejayaannya.
Sedangkan di bagian mesin kini ada knalpot bergaya scrambler bermerek Papillon yang juga buatan Tamarit Motorcycles sendiri.
(Baca juga: Gaul! Cafe Racer Suzuki 2-tak 500 cc, Pake Bling-bling Sob!)
Kelirnya ciamik nih Sob, tiga warna tadi enggak asal ditumpuk aja, tapi ada warna putih yang digunakan sebagai warna utama.
Lalu warna biru ditubruk ke atasnya pada bagian tertentu, yaitu untuk bagian depan serta belakangnya saja.
Namun di tengah ada garis biru yang seakan menyambung kedua bagian tersebut melalui bagian atas tangki.
Sedangkan merah digunakan sebagai pemisah dari dua warna dominan tadi dengan bentuk stripping minimalis.
(Baca juga: Bagai Langit dan Bumi, Ini Perbandingan Harga Chopper Jokowi dan Cafe Racer Gibran)
Hasilnya, tentu saja kolaborasi tiga warna ini berhasil memberikan tampilan yang berbeda saat si Thruxton dilihat dari berbagai sisi.
Oh ya, sepertinya masih jarang banget nih cafe racer yang pakai kelir kayak gini, bisa tuh coba dijadikan referensi.
Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
Sumber | : | Silodrome |
KOMENTAR