GridOto.com - Setelah merampungkan etape Denpasar-Lovina Jumat kemarin, tim MAXI YAMAHA Tour de Indonesia hari ini, Sabtu (28/4/2018), melakukan perjalanan kembali ke Denpasar, untuk persiapan kegiatan corporate social responbility (CSR).
Kembali ketangguhan Yamaha MAXI series diuji di sini.
Kali ini rute yang diambil adalah Lovina - Kintami - Bangli - Denpasar.
Memulai perjalanan dengan suhu panas khas pesisir pantai, tim MAXI YAMAHA Tour de Indonesia harus langsung menghadapi suhu dingin di trek bukit Kintamani.
Dalam menempuh kondisi itu, para rider ternyata masih pede di atas MAXI series mereka.
(BACA JUGA: MAXI YAMAHA Tour de Indonesia: Sunset di Pantai Lovina Makin Syahdu Karena Yamaha MAXI Series. Kok bisa?)
"Enggak ada ngempos - ngemposnya tu mesinnya," ujar Asdar, yang di sepanjang perjalanan menunggang Yamaha Aerox.
Sementara itu, Ambi yang menunggang NMAX juga menyatakan hal senada.
Ia juga mengaku puas dengan performa NMAX.
"Mesin oke, malah akselerasinya makin ngacir waktu mulai masuk kawasan Kintamani," katanya.
"Jadi enak juga pas harus libas kelokan-kelokan pas naik tadi," imbuhnya.
(BACA JUGA: MAXI YAMAHA Tour de Indonesia: Bergabung dengan MAXI Ladies Lampung, Rider Kunjungi Kantor Berita
Yamaha Aerox dan NMAX memang punya mesin yang mirip, yakni SOHC berkapasitas 155 cc dengan Variable Valve Action (VVA).
Dengan mesin itu, maka karakter akselerasi khas SOHC yang enteng di putaran bawah bisa didapat dengan mudah.
Sementara untuk putaran tingginya, mesin MAXI series ini didukung oleh VVA yang akan mengatur bukaan katup untuk menyesuaikan pasokan bahan bakar sesuai putaran mesinnya.
Dengan VVA ini maka tak hanya putaran bawahnya, tapi hingga putaran atas tenaga MAXI series akan terus ngisi.
Pantesan pada betah turing pakai MAXI series ya sob.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR