GridOto.com- "Tak ada rotan akar pun jadi", itulah filosopi kuno untuk memanfaatkan setiap kendala yang ada menjadi peluang.
Di tengah kesulitan serta mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM) saat ini, Komunitas Harapan Ummat bersama Pondok Pesantren Ma'had Khairul Bariyyah, Mustika Jaya Bekasi, Jawa Barat berhasil mengolah limbah sampah plastik menjadi BBM sintetis dengan kualitas nyaris sempurna.
"Kemarin kita launching hari Minggu (22/4/2018) disini. Sempat gagal karena ada sistem yang tidak jalan, tapi akhirnya Akhirnya berfungsi dengan baik," kata Ismadi, Guru Keterampilan di Pondok Pesantren Ma'had Khairul Bariyyah kepada GridOto.com di Bekasi, Jumat (27/4/2018).
"Setelah saya coba dengan berbagai cara akhirnya ketemu," katanya menambahkan.
(BACA JUGA: Mengenal Laksana Legacy SR 2 XHD Prime, Pesaing Kuat Jetbus 2+ SHD)
Munculnya ide untuk menghasilkan BBM sintetis berangkat dari kesadaran melestarikan alam sekitar, akibat menumpuknya limbah plastik yang sulit dihancurkan.
Bermodalkan tekad yang kuat, ia bersama anak-anak di pondok pesantren melakukan riset sederhana untuk mengolah sampah plastik itu.
Selain menambah nilai ekonomis sampah plastik, mesin pengolahan limbah ini juga mengatasi pencemaran lingkungan, akibat tidak terurainya limbah sampah plastik.
Ismadi menjelaskan setiap kali proses penyulingan, alat destilator bernama Nusantara (Nuansa Pengolah Sampah Setara), ini bisa menghasilkan 3 liter BBM setara solar, bensin, atau minyak tanah.
(BACA JUGA: Inilah Tujuh Sasaran Razia Operasi Patuh 2018, Jangan Sampai Kena Tilang Sob)
"Sudah kami produksi, dari sekitar 5 kg plastik bisa menghasilkan sekitar 3 liter solar," kata Ismadi.
BBM hasil mesin Nusantara ini ternyata juga banyak diminati warga sekitar, karena harganya lebih murah dan tidak berpengaruh pada kinerja mesin sepeda motor.
Pada proses pembuatan BBM sintetis, limbah plastik kering dimasukkan dalam sebuah oven pembakaran.
"Untuk membakar 25 kg plastik membutuhkan waktu 6 jam sehingga dapat menghasilkan 15 liter bahan bakar setara solar, bensin, atau minyak tanah," paparnya.
(BACA JUGA: Libur Lebaran, Mitsubishi Siap Manjakan Pengguna Xpander)
Proses kondensasi yang dilakukan, mampu menghasilkan uap 'BBM sintetis' yang dialirkan melewati sebuah pipa yang tersambung dengan tempat penampungan.
Untuk diketahui, mesin Nusantara adalah karya Trisna Tirtana, asal Klaten, Jawa Tengah.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR