GridOto.com - Kalau kamu cuma lihat foto diatas, mungkin kamu nyangka komunitas adventure lagi trabasan di medan off-road berat.
Nggak ada aspal di tempat tinggal Ayikal Yupiter Apita (18), siswa SMA Negeri Pinogu, ia harus menempuh medan berat melintasi Taman Nasional Bogani Nani Wartabone untuk melakukan ujian nasional berbasis komputer di SMK Negeri Suwawa.
Cara menuju Suwawa dari Pinogu hanya ada dua, jalan kaki atau naik ojek.
Ongkos ojek Rp 600.000 untuk perjalanan pergi pulang dan kondisi jalur ojek lebih parah dibandingkan jalan setapak yang dilalui rombongan siswa.
(BACA JUGA: Enggak Usah Sok Ngambek, Rossi Pernah Tabrak Pembalap Ini Sampai Geram)
Para siswa ini berasal dari 5 desa di Kecamatan Pinogu, Bangio, Pinogu Permai, Tilonggibila, Pinogu Induk, dan Dataran Hijau.
Menyusuri jalan setapak di rimba belantara bukanlah kegiatan yang menyenangkan, jalan ini yang dilalui tidak jarang terbenam longsoran atau dipenuhi lumpur.
Selain medan berat, Warga Pinogu paham betul kalau banyak sekali hewan liar yang akan menghadang perjalanan mereka.
Ini yang membuat perjalanannya semakin panjang.
(BACA JUGA: Di Kota Ini, Vespa Jadul Jadi Transportasi Andalan)
Dimulai dari lintah, monyet, anoa, hingga babirusa dan yang paling ditakuti rombongan siswa ini adalah bertemu babi putih.
Namun semua itu dilalui para siswa demi meraih masa depan mereka.
Jadi buat kamu yang tinggal di daerah perkotaan, mestinya malu nih sama perjuangan mereka yang susah payah mau ikut ujian saja harus seperti ini.
GridOto juga berharap semoga pemerintah Gorontalo jadi lebih memperhatikan infrastruktur jalan.
Kasihan deh kalau ada yang sampai putus cita-citanya cuma karena alasan enggak ada akses ke sekolah!
Artikel ini pertama kali tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Perjuangan 13 Siswa SMA di Gorontalo Ikut Ujian Nasional"
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR