GridOto.com - Dalam edisi Seken Keren kali ini, GridOto.com akan mengulas soal Honda PCX di Indonesia.
Nasib Honda PCX kurang lebih sama dengan Honda CBR150R
Keduanya mengawali debut pertamanya di Indonesia melalui skema completely build-up (CBU) alias impor.
Honda PCX pertama kali mengaspal di Indonesia pada tahun 2010.
(BACA JUGA: Pakai Gril Unik dan Kelir Mencolok, Suzuki Swift Sukes Tampil Beda)
Honda PCX pertama mengusung mesin 125 cc.
Waktu itu produksi Honda PCX masih berbasis di Asia Tengara.
"Pertama kali Honda PCX itu diproduksi di Thailand, kemudian generasi terakhir Honda PCX CBU diproduksi di Vietnam," ujar Sarwono Edhi, Technical Training Development PT. Astra Honda Motor (AHM) kepada GridOto.com pada peluncuran All New Honda PCX Desember lalu (13/12/2018).
Pada tahun 2012, AHM menggantikan Honda PCX 125 dengan Honda PCX 150.
(BACA JUGA: Wow! Pedagang Aksesori Sebut Lampu LED Philips H4 Lagi Nge-hits, Berapa Harganya?)
Honda PCX 150 mengusung mesin dengan kubikasi 153 cc.
"Produksi tahun 2013 itu masih di Thailand, mulai 2014 produksi Honda PCX 150 dipindah ke Vietnam," tambahnya.
Sejak 2014, AHM beberapa kali memberikan pembaruan terhadap Honda PCX 150 CBU.
Meski hanya minor facelift, generasi Honda PCX 150 CBU terakhir sudah menganut led headlamp dan stoplamp.
(BACA JUGA: Di Sini Terkenal Jadi Mobil Angkot, Ternyata Mitsubishi L300 Pernah Ikutan Reli Paris Dakar!)
Serta perubahan dashboard pada generasi Honda PCX 150 CBU.
Tiga tahun berselang, akhirnya AHM memutuskan untuk melokalkan Honda PCX 150.
Pada Desember 2017, All New Honda PCX lahir tapi dengan kubikasi mesin yang menciut.
Kalau Honda PCX 150 CBU mengusung mesin dengan kubikasi 153 cc.
(BACA JUGA: Laporan Langsung Bangkok Motor Show 2018: CFMotor 400NK, Naked Bike Sangar dari Tiongkok)
All New Honda PCX 150 kini mengusung mesin dengan kubikasi 149,3 cc.
Meski mesinnya menciut, All New Honda PCX 150 sekarang sudah dilengkapi dengan rem cakram belakang.
Bagian yang dinanti selama 7 tahun Honda PCX Mengaspal di Indonesia.
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR