GridOto.com – Akhir 2017 lalu, Toyota secara resmi perkenalkan Rush terbaru.
Selain tampangnya yang keren, fitur-fitur Rush baru juga makin berlimpah.
Tapi ada faktor lain yang bisa mempengaruhi konsumen sebelum membeli mobil, yaitu biaya servis.
Saat pertama beli Rush, konsumen hanya dibebankan untuk membayar komponen spare part, soalnya jasa servis masih gratis sampai 50.000 km atau 4 tahun.
(BACA JUGA: Pria Ini Adalah Pelopor Bengkel Ketok Magic Di Indonesia)
Pada 10.000 km pertama penggantian mencakup oli mesin, filter oli, gasket drain plug, balance weight, total dana yang harus dikeluarkan konsumen sebesar Rp 409 ribu.
Untuk 20.000 km dan 30.000 km jumlahnya masih sama dengan 10.000 km, perbedaan paling mencolok ada di 40.000 km.
Sebab ditambah juga dengan penggantian minyak rem, filter udara, oli differential dan gasket busi yang memakan biaya hingga Rp 806 ribu, khususnya buat Rush bertransmisi otomatis.
Sementara itu untuk Rush manual, penggantiannya mencakup minyak rem, saringan udara, oli transmisi manual, oli differential, dan gasket drain plug yang mencapai Rp 944 ribu.
(BACA JUGA: Ganjil- Genap di Pintu Tol Tidak Berlaku Untuk Mobil Pelat Merah)
Sedangkan pada 50.000 km, penggantian komponennya balik lagi seperti pada servis 10.000 km sebesar Rp 409 ribu.
Hasilnya, untuk Rush bertransmisi otomatis biaya servis yang dikeluarkan sampai 50.000 km mencapai Rp 2,442 juta.
Sementara Rush yang transmisi manual biaya servisnya sebesar Rp 2,580 juta.
Artinya, baik Rush transmisi otomatis ataupun manual biaya servis sampai 50.000 km-nya enggak sampai Rp 3 juta sob.
Meski begitu biaya servis tersebut belum termasuk spare part fast moving seperti kampas rem, aki, ban, dan lampu-lampu.
“Ukuran sebuah SUV, biaya servis sampai 50.000 km yang enggak sampai Rp 3 juta itu tergolong hemat,” ujar Rudi Ganefia, Kepala Bengkel Auto 2000 Krida, Cilandak, Jakarta Selatan.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR