Gridoto.com – Perusahaan rintisan transportasi online, Uber, telah resmi diakuisisi bisnisnya di Asia Tenggara oleh Grab.
Karena hal tersebut, para pengemudi Uber belum mendapat kejelasan nasib.
Pasalnya, para pengemudi merasa ditelantarkan oleh Grab selaku perusahaan yang mengakuisisinya.
Terkait nasib pengemudi Uber tersebut, Direktur Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Enny Sri Hartati, meminta pemerintah turun tangan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
(BACA JUGA: Membaca Lagi Riwayat Honda S90, Pionir Motor Honda di Indonesia)
“Ini menyangkut kepastian nasib mantan mitra pengemudi Uber, skemanya bagaimana? Mestinya pemerintah minta pertanggung jawaban ke Uber terkait kepastian mitra pengemudi,” ujar Enny dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (4/4/2018).
Selain itu, ia juga menyoroti pihak Grab yang seharusnya membawa seluruh aset Uber, termasuk para pengemudinya.
“Kalau tidak salah, Grab memang punya kewajiban menampung mitra pengemudi uber, namun dengan proses seleksi yang ditentukan oleh Grab,” kata Enny.
“Itu sama aja bohong, tidak memberi kepastian terhadap pengemudi uber,” ucap Enny menambahkan.
(BACA JUGA: GP Bahrain Belum Mulai, Ferrari Malah Sudah Siapkan Ban Untuk GP China)
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, setelah diakuisisi oleh Grab, pengemudi Uber ramai-ramai datang ke kantor Go-Jek di berbagai wilayah di Jabodetabek untuk bergabung menjadi mitra.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Nasib Pengemudi Uber Kini Tak Menentu, Pemerintah Diminta Turun Tangan.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
Sumber | : | Tribunnews.com |
KOMENTAR