Bodi Sih Ramping Aja, Tapi Ukuran Ban Kok Kurang Ajar Banget

GridOto.com - Motor berbasis mesin Honda yang satu ini bisa nih kamu jadikan referensi modifikasi trail.

Karena basisnya sendiri adalah Honda XR250, sebuah motor trail yang keluar dari pabrik pada sekitar dekade 1990-an.

Walaupun lansiran lawas, namun basis Honda XR250 adalah salah satu motor dengan ketahanan mesin yang baik lho.

Maka banyak builder luar negeri yang memakainya sebagai basis custom, salah satunya adalah Lucky Custom asal Argentina.

(Baca juga: Ketika Pehobi Surfing Coba-coba Mainan Motor Custom)

Max Pucheta (via Pipe Burn)

Honda XR250 “Cobra II” custom street tracker besutan Lucky Custom

Mereka mencoba hadirkan sebuah motor bergaya street tracker yang tampil minimalis namun berkaki-kaki super gambot.

Maka seperti yang kita lihat, dua buah kaki-kaki besar seakan tak seimbang dengan mesin yang digendong.

Maklum saja, ternyata kru Lucky mengambil referensi dari ukuran karet ban yang dipakai oleh Honda CBR1000.

Max Pucheta (via Pipe Burn)

Honda XR250 “Cobra II” custom street tracker besutan Lucky Custom

(Baca juga: Apa-apaan Nih, Supermoto Ini Bodinya Dari Serat Tumbuhan Lho!)

Bayangin aja, mesin Honda XR250 cuma seperempat dari Honda CBR1000 disuruh pakai ukuran ban yang sama.

Motor berjuluk “Kobra II” ini pun dipaksa mengalami operasi kaki guna menanggung ide dari si pembesutnya.

Di bagian depan kini sudah ada sebuah up-side-down berukuran cukup kekar menggantikan garpu teleskopik bawaan Honda XR250.

Max Pucheta (via Pipe Burn)

Honda XR250 “Cobra II” custom street tracker besutan Lucky Custom

Tentu saja hal tersebut diikuti dengan pembuatan segitiga custom untuk mendapatkan ukuran lebar yang diinginkan.

Sedangkan di bagian belakang, swingarm bawaan sudah dibuat makin melebar untuk mengakomodir ukuran ban yang kurang ajar.

Mau tahu ukuran ban Continental yang dipakai pada si cungkring ini?

Max Pucheta (via Pipe Burn)

Honda XR250 “Cobra II” custom street tracker besutan Lucky Custom

Ukuran yang dipakai untuk roda depan adalah 120/70-17 sedangkan roda  belakang 180/55-17. Waduh…

Padahal umumnya di Indonesia ban ukuran 120 dipakai untuk ban belakang motor batangan.

Kemudian pada sektor rangka dan bodi sebagian besar sudah hasil custom.

(Baca juga: Ketika Mantan Pembalap Reli Paris-Dakar Mainan Motor Custom)

Max Pucheta (via Pipe Burn)

Honda XR250 “Cobra II” custom street tracker besutan Lucky Custom

Rangka belakangnya dibuat ulang dengan model tubular yang seakan menyambung hingga bagian leher rangka utama.

Kemudian ada tangki anyar yang dibuat bergaya klasik dengan bentuk bagian dasar mengikuti lekuk rangka custom.

Walaupun terlihat minimalis, namun motor ini juga enggak main-main lho soal fitur-fitur keselamatan.

Max Pucheta (via Pipe Burn)

Honda XR250 “Cobra II” custom street tracker besutan Lucky Custom

(Baca juga: Begini Hasilnya Kalau Builder Mobil Ngubek-ubek KTM Duke 690)

Seperti pemasangan tail light dan lampu sein belakang yang dibuat menyelinap melalui rangka belakang.

Kemudian di bagian depan kita juga akan melihat lampu indikator serta panel instrumen yang jelas membuat motor ini ini anti-tilang.

Ada yang unik lagi nih di Honda XR250 ini, yaitu setangnya yang mengadopsi gaya drag bar motor-motor gede.

Max Pucheta (via Pipe Burn)

Honda XR250 “Cobra II” custom street tracker besutan Lucky Custom

Kemudian coba deh cek knalpot, ujungnya dibuat mirip ular kobra plus dilengkapi sebuah megabomb untuk menopang performa.

Kalau kamu mau modif motor trail, ini wajib banget deh jadi referensi… biar anti-mainstream gitu.

Max Pucheta (via Pipe Burn)

Honda XR250 “Cobra II” custom street tracker besutan Lucky Custom