GridOto.com-Perkembangan kaca film memiliki sejarah yang panjang.
Tercatat sudah ada 4 generasi kaca film berdasarkan proses pembuatannya.
Hal ini terungkap dari paparan beberapa ahli kaca film dari PT V-Kool Indo Lestari dalam acara V-Kool Media Workshop yang dihadiri GridOto.com kemarin (27/4).
1. Dye Film
Dye Film merupakan generasi pertama kaca film.
Proses pembuatan dye film menggunakan metode pencelupan.
Bahan dasar dye film adalah polyester yang memakai pewarna.
Di pasaran dikenal dengan nama kaca film anti gores, walau ada juga yang tidak anti gores.
Kaca film ini sedikit sekali menolak panas dan mudah luntur.
(BACA JUGA: Mesin Diesel Loyo Dan Boros, Periksa 3 Bagian Ini)
2. Evaporation Film
Ini adalah kaca film generasi kedua yang pembuatannya dengan cara diuapkan.
Film jenis ini memiliki bahan dasar alumunium yang memang mudah sekali diuapkan.
Evaporation film tergolong kaca film metal atau berbahan logam.
Sayangnya, metode penguapan kurang efektif karena susunan logam tidak bisa dikontrol penempatannya sehingga menempel secara tidak merata.
Kaca film ini pun sedikit menolak panas dan mudah luntur.
(BACA JUGA: Ini 6 Teknik Mengemudi Yang Bisa Menghemat Bahan Bakar)
3. Sputtering Film
Sputtering merupakan istilah teknis dimana cara pembuatannya dilakukan dengan cara menghujani tembakan atom-atom berbahan metal, seperti stainless steel, titanium, dan bronze.
Atom-atom yang ditembakkan tersebut terkumpul pada bidang permukaan polyester sehingga terbentuklah lapisan metal yang merata.
Kaca film generasi ketiga ini dapat menolak panas lebih baik daripada generasi sebelumnya.
Susunan logam merata, tak mudah luntur karena tidak mengandung bahan pewarna.
(BACA JUGA: Ini 4 Penyebab Aki Mobil Tekor, Waspada Sama Nomor 3!)
4. Multi-Layer Sputtering Film
Disebut multi-layer sputtering film karena kaca film generasi ke-4 ini memiliki banyak lapisan penyeleksi gelombang cahaya dalam satu lapisan polyester.
Sehingga film bisa meneruskan cahaya tampak semaksimal mungkin dan menolak gelombang panas yang berasal dari matahari.
Contohnya adalah kaca film V-Kool yang mampu menolak sinar ultra violet dan panasnya infra merah lebih dari 90% dan bisa meneruskan 70% cahaya tampak yang dibutuhkan.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR