GridOto.com – Sebagai satu-satunya sirkuit internasional di Indonesia, Sirkuit Sentul memang pantas menggelar ajang bergengsi seperti MotoGP.
Meski begitu perlu ada sedikit penyesuaian, terutama untuk mengikuti regulasi yang diterapkan oleh penyelenggara MotoGP, Dorna.
“Soal waktu renovasi, jadi tunggu Dorna datang dulu,” sebut Tinton Soeprapto, Pengelola Sirkuit Sentul, saat ditemui di pembukaan balap ISSOM 2018 di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Seperti diketahui, Dorna Sports adalah penyelenggara event MotoGP.
(BACA JUGA: Sambut MotoGP Indonesia, Sirkuit Sentul Akan Ditutup Untuk Renovasi, Pengerjaan Dikebut Bagai Hujan Turun)
Rancangan terbaru dari Sirkuit Sentul harus dapat persetujuan Dorna Sports lebih dahulu, sebelum renovasi dilakukan.
“Jenjang pertama tunggu arsitek menggambar rancangan Sentul yang baru, kalau gambarnya sudah diakui oleh FIM, gambarnya dikasih ke Dorna, gitu urutannya,” jelasnya kepada GridOto.com, Mingu (25/3/2018).
Sementara itu soal perubahan Sirkuit Sentul, Tinton kasih bocoran seperti apa rencananya.
“Nah itu parkiran bakal dibikin basement satu tingkat ke bawah, di atasnya dua sampai tiga tingkat dengan kapasitas bisa 1.800 mobil, di sekitarnya bisa bikin mal atau rumah sakit.” ungkap Tinton.
Perubahan tak hanya terjadi di halaman parkir, pada tribun penonton pun terutama bagian ‘grand stand’ akan ada bagian yang dirombak.
“Jadi pas di tribun ini bakal jadi tiga tingkat nih, atapnya dibongkar ganti dengan model payung-payung,” sambung Tinton.
Dengan berubahnya desain tribun, kapasitas penonton di tribun juga diharapkan bakal meningkat.
“Ini sekarang kapasitas 50.000 penonton, kami mau bikin 120.000 penonton, tribun juga akan dibangun di pinggir sungai sana,” ujarnya.
Bertambahnya penonton juga akan dibarengi dengan peningkatan fasilitas, makanya tiket masuk akan dapat evaluasi.
Tinton pun sudah memikirkan harga tiket masuk saat Sirkuit Sentul selesai direnovasi.
“Fasilitas akan lebih baik lagi, di tribun utama untuk yang sekitar Rp 1 jutaan, yang sekitar Rp 200 – 300 ribuan di tribun baru,” imbuhnya.
Ia juga menambahkan, nantinya gelaran balap tak hanya sekedar jadi event otomotif saja tapi sebagai pesta rakyat.
“Soalnya ini pesta rakyat, bukan pesta otomotif saja, dengan gitu kan bisa buat panggung macam-macam,” tutur Tinton.
Editor | : | Anton Hari Wirawan |
KOMENTAR