GridOto.com - Nissan X-Trail generasi kedua atau X-Trail T31 memang dikenal nyaman dikendarai.
Hal itu disebabkan Nissan X-trail T31 termasuk SUV yang bertipe monocoque (monokok), yakni bodinya menyatu dengan sasis.
Mobil bertipe monokok ini cenderung lebih baik dalam meredam gaya kejut.
Namun di balik itu, ada kelemahan X-Trail T31 yang perlu diketahui, yakni di bagian suspensi depan, tepatnya di bushing member atau bushing arm.
(BACA JUGA: Rambu Larangan Parkir Kerap Hilang, Puluhan Kendaraan Rame-Rame Dikempesin)
"Kelemahannya di bushing member ya. Fungsinya itu untuk menahan gaya kejut," kata Joko Samiono, Pemilik Jasmin Motor, bengkel spesialis Nissan.
![Ilustrasi bushing member](https://imgx.gridoto.com/crop/0x0:0x0/700x0/filters:watermark(file/2017/gridoto/img/watermark.png,5,5,60)/photo/gridoto/2018/01/03/167365441.jpg)
Menurut Joko, kerusakan tersebut disebabkan medan di Indonesia kurang cocok bagi bushing member X-Trail T31.
"Kalau dipakai di medan Jepang sih, saya kira akan baik-baik saja. Hanya saja dikondisikan di Indonesia, terutama yang medannya buruk itu yang membuat bushing-nya cepat rusak," ujar Joko.
"Tanda bushing member kalau rusak, pasti akan terasa limbung kalau sedang dibawa kencangk dan ada bunyi yang mengganggu di kabin," sambungnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR