GridOto.com - Terkadang yang namanya kehidupan tak berjalan mulus sesuai dengan yang diharapkan.
Berikut ini ada sepenggal kisah pilu dari bocah Suriah.
Namanya Ahmad dan berasal dari daerah Kafrenboodeh.
Karena keadaan, bocah cilik ini bekerja sebagai montir kendaraan roda dua.
Setelah pergi dan mengungsi dari kampung halamannya akibat perang.
(BACA JUGA:Ini Dia Rajanya Bandit, Knalpotnya Lebih Heboh dari Meriam Museum Fatahillah)
Ahmad pun menangis dan menceritakan kisah hidupnya.
Dia bercerita kalau kakak laki-laki dan kakeknya telah terbunuh tepat di hadapannya oleh tentara.
Dia berkata kalau dirinya juga dilarang untuk belajar.
"Apa perbedaan kami dengan anak kecil lainnya di dunia? "Mereka bisa belajar".
"Mereka menghalangi kami untuk hidup atau belajar secara normal, pesawat-pesawat Suriah dan Rusia juga menembaki kami" ujar Ahmad sambil terisak.
Dirinya juga berkata kalau ingin pulang ke rumah, pergi sekolah dan bertemu dengan teman-temannya.
"Aku berharap bisa kembali lagi ke rumah dan sekolah lalu bertemu teman-temanku".
"Aku bekerja di sini sehari-hari di antara gemuk dan oli," pungkas Ahmad sembari mengusap air mata.
(BACA JUGA:Ternyata Ini Penyebab Banyaknya Pelaku Tabrak Lari di Jalan Raya!)
Meski ditemani air mata dan rasa sedih Ahmad tetap berjuang untuk tetap bertahan hidup.
Mental Ahmed sungguh luar biasa.
Semoga ini bisa menjadi pelajaran bagi semua, bertapa pentingnya arti bersyukur.
KOMENTAR