GridOto.com - Sudah sejak tahun 2007 Qatar menjadi ajang pembuka musim balap MotoGP, tahun 2018 ini juga demikian.
Pada 18 Maret nanti balap MotoGP musim 2018 akan dibuka di Qatar.
Sirkuit Internasional Losail, Qatar akan menjadi saksi pertempuran 24 pembalap dalam 22 putaran.
Ada banyak hal unik yang ada di Sirkuit Internasional Losail, Qatar ini.
(BACA JUGA: Tahu Enggak Sob, Berapa Jumlah Lampu untuk Menerangi MotoGP Qatar?)
GridOto.com merangkum 7 dari banyak hal unik dari sirkuit ini, simak artikel ini hingga akhir.
1. Saat Dibangun Sudah Membuat Rekor
Sirkuit ini memiliki rekor sendiri dalam segi pembangunannya.
Sirkuit ini menjadi sirkuit yang dikerjakan kurang dari satu tahun.
Pembangunan dimulai dari Oktober 2003, dan batu pertama ditempatkan pada Desember 2003.
Pada 30 September 2004, sirkuit ini sudah siap untuk digunakan untuk balapan MotoGP.
Cepat ya, enggak kayak Indonesia.
(BACA JUGA: MotoGP Qatar Sulit Bagi Marc Marquez? Simak Nih Hasil-hasil Sebelumnya)
2. Sebelum Malam Menyeramkan
Balapan MotoGP malam hari di Qatar baru diselenggarakan mulai tahun 2008.
Sebelumnya pada tahun 2004 hingga 2007, balapan di Qatar diselenggarakan saat matahari masih bersinar.
Tak tanggung-tanggung, panasnya trek di Qatar siang hari rata-rata mencapai 45,5 derajat Celsius.
Baru mulai 2008 itu diadakan di malam hari, suhu berkurang setengahnya menjadi kurang lebih 22,8 derajat Celsius.
(BACA JUGA: Jagokan Johann Zarco di MotoGP Qatar? Lihat Track Record-nya Dulu)
3. Hujan Ditakuti di Sini
Sirkuit Internasional Losail berada 30 km di utara Doha, ibu kota Qatar.
Di kota ini biasanya hujan terjadi 8,8 hari dalam satu tahun dan bulan Maret adalah bulan kedua terbasah dalam satu tahun.
Kira-kira 1,8 hari hujan dalam bulan itu, tidak terlalu banyak jika dibandingkan dengan Indonesia.
Tapi sekalinya hujan sudah cukup membuat masalah bagi balapan.
Pada 2009 hujan pernah membuat MotoGP ditunda hingga hari Senin!
(BACA JUGA: Apa Komentar Pembalap, Pertama Kali Balapan MotoGP Qatar Malam Hari?)
4. Lampu Sorot 70 Kali Lapangan Bola
Di Sirkuit Internasional Qatar ada lebih dari 40 generator yang digunakan untuk mengalirkan listrik.
Kurang lebih ada 3.600 lampu sorot yang menerangi tiap sudut sirkuit.
Hal ini setara dengan penerangan untuk 3.000 rumah atau 70 lapangan bola.
Pantas semua bagian sirkuit terang ya.
(BACA JUGA: Siap-siap Begadang, Ini Jadwal MotoGP Qatar 2018 Minggu Nanti)
5. Podium Tanpa Sampanye
Biasanya di podium ada botol besar berisi sampanye yang merupakan minuman beralkohol.
Tapi tidak demikian di Qatar, karena 77,5 persen penduduknya adalah muslim.
Hal itu membuat podium di Qatar menggunakan minuman sparkling tanpa alkohol.
6. Helm Pembalap Beda?
Di balapan, pembalap sebenarnya bebas memilih memakai visor seperti apa.
Tapi pembalap biasanya menggunakan helm dengan visor yang lebih transparan di Qatar.
Tentunya hal ini terkait balapan yang diselenggarakan di malam hari.
7. Boros Bahan Bakar
Berdasarkan website Boxrepsol.com, Sirkuit Internasional Losail menjadi sirkuit dengan penggunaan bahan bakar terbanyak.
Hal ini dibandingkan sirkuit lain dalam satu musim.
Salah satu pembalap yang merasakan masalah ini di Qatar adalah mendiang Marco Simoncelli.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Crash.net,Boxrepsol.com |
KOMENTAR