GridOto.com-Banyaknya pilihan oli transmisi otomatis aftermarket tentu menguntungkan konsumen.
Soalnya, oli transmisi otomatis aftermarket tersebut dijual dengan harga yang bervariasi.
Mulai dari Rp 65 ribu per liter sampai yang menyentuh angka Rp 160 ribu per liter.
Namun, yang wajib diingat adalah kesesuaian jenis ATF (Automatic Transmission Fluid) dengan spesifikasi yang disyaratkan manufaktur mobil.
Kalau olinya salah bisa merusak transmisi.
(BACA JUGA: Kalau Hati Simbol Cinta, Lampu Ini Jika Menyala Artinya Apa, My Laff?)
Penggunaan oli transmisi otomatis yang tidak sesuai dengan spesifikasi transmisi bisa mengakibatkan kerusakan seperti shift shock atau entakan saat perpindahan gigi.
Dampak kerusakan ini bisa langsung timbul atau beberapa waktu kemudian.
Makanya sebelum membeli oli transmisi otomatis aftermarket, Anda mesti tahu dulu syarat yang diminta oleh mobil.
Caranya mudah, tinggal buka saja buku panduan pemilik atau bisa bertanya langsung ke bengkel resmi.
Bahkan pada beberapa mobil spesifikasi oli transmisi yang dipakai tertera di pangkal dipstick buat cek kondisi oli transmisi.
(BACA JUGA: Mending Kebanyakan Cinta Atau Kebanyakan Isi Oli Mesin Mobil?)
Setelah mengetahui spesifikasi oli transmisi mobil, baru Anda memilih oli transmisi otomatis aftermarket yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
Produsen oli transmisi otomatis aftermarket ini pasti mencantumkan oli tersebut bisa dipakai di spesifikasi transmisi otomatis apa saja.
Rekomendasi ini mereka taruh di label kemasan.
Contohnya Elf Elfmatic bisa dipakai untuk transmisi otomatis Z1 (Honda), Type J (Nissan), Type TIIIV (Toyota), Diamond SPII dan SPII (Mitsubishi), ATF D II atau M3 (Mazda) serta Alumix ATF (Daihatsu).
Demikian artikel Tips Memilih Oli Transmisi Otomatis Aftermarket dalam Tematis Oli Mesin Dan Transmisi dari GridOto.com.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR