GridOto.com - Jane Christina, istri driver ojek online (ojol) Untung Yohanes, terpukul setelah suaminya diciduk.
Untung diduga terlibat perusakan mobil Nissan X-Trail di underpass Senen, Jakarta Pusat.
Hal ini, karena Jane harus menghidupi seorang diri ketiga orang anak yang masih bersekolah.
Padahal dari penghasilan ojol, Untung mendapatkan Rp 500 ribu setiap hari.
(BACA JUGA: Kocak! Driver Ojol Ciptakan Lagu Penyemangat untuk Driver Se-Indonesia)
Jane bersama tiga orang anak dan penasihat hukum mendatangi Mapolres Metro Jakarta Pusat, Pada Kamis (8/3/2018) siang.
Mereka membawa barang bukti tambahan berupa video yang menunjukkan ketidakterlibatan Untung.
"Peristiwa ini sangat memukul kami. Suami saya tulang punggung keluarga," kata Jane.
"Pencariannya dari ojek saja. Tidak ada lagi dan anak saya tiga sekolah di swasta yang membutuhkan biaya banyak," lanjutnya.
Jane mengaku, sementara ini dirinya menerima bantuan hidup dari keluarganya.
Selain itu, ada juga rekan-rekan sesama pengojek online yang memberikan bantuan.
"Iya, sekarang ditopang sama keluarga saja. Dari teman-teman ojek juga ada yang membantu sekedarnya saja," kata dia.
Sebelumnya, insiden itu terjadi pada Rabu (28/2/2018), Untung sempat berada di rumah yang terletak di wilayah Jakarta Pusat.
Lalu, dia berangkat kerja menjadi pengemudi ojek online.
Dia berada di lokasi kejadian saat insiden perusakan itu.
(BACA JUGA: Solidaritas Driver Ojol Patut Diacungi Jempol, Punya Jaringan Luas hingga Gagalkan Pencurian Motor)
Melihat hal tersebut, Untung sempat melaporkan melalui telepon genggam ada kejadian perusakan.
"Dia melapor ke polsek itu sekitar jam setengah 7 sampai jam 7 malam," tutur Jane.
"Setelah itu saya mendapat kabar dia dibawa ke Polres Pusat kurang lebih jam setengah 8 sampai jam 8-an," beber Jane dikutip dari Tribunnews.com.
Nah, kalau sudah begini, siapa yang dipersalahkan?
Artikel Serupa Pernah Tayang di Tribunnews.com dengan Judul Suami Ditangkap, Istri Pengojek Online Hanya Hidup dari Bantuan Keluarga
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Tribunnews.com |
KOMENTAR