GridOto.com - Mungkin beberapa sobat GridOto pernah melihat Honda Phantom di jalanan Indonesia.
Nah, kalau yang cafe racer satu ini basisnya adalah saudara sepupu dari Honda Phantom, Yaitu Honda Shadow.
Honda Shadow sendiri memiliki beberapa varian dari yang paling kecil hanya bermesin 125 cc, dan untuk yang ini 1.100 cc.
(Baca juga: Yamaha RX King Custom Cafe Racer Besutan Builder India)
Honda VT1100 Shadow tahun 1986 ini adalah besutan dari Stevan van der Riet, punggawa Raw Metal Racer asal Belanda.
Walaupun basisnya adalah cruiser, builder berumur 24 tahun ini berhasil merombaknya menjadi cafe racer dengan tetap mempertahankan rangka utama.
Bisa di bayangkan bagaimana anatomi rangka sebuah cruiser yang sebetulnya sangat jauh dari wujud cafe racer.
Stevan ternyata hanya perlu membat ulang rangka belakangnya dengan menambahkan pipa tubular tambahan di atasnya.
Hal tersebut dilakukan untuk mengejar bentuk rangka yang lurus dan memanjang khas cafe racer.
Untuk bagian backbone rangka utama tidak ia berikan rombakan, ia hanya membuatkan tangki anyar yang lebih ramping.
Begitu juga untuk buritan buntut tawon yang ia buat selaras dengan bagian tangki depan, semuanya custom dari pelat setebal 1 mm.
Untuk mendapatkan stance yang lebih datar, terdapat modifikasi pada internal garpu depan bawaan Honda Shadow.
Walaupun sudah berubah wujud jauh dari bentuk asli, namun jati diri Honda Shadow tetap diperlihatkan.
(Baca juga: Gaya Klasik Ala Bajaj Pulsar 200 Custom Brat-Scrambler)
Hal ini nampak dari masih terpasangnya side cover, spidometer, dan bahkan pelek bawaan dari Honda Shadow.
Hanya saja untuk bagian kaki-kaki belakang kini sudah dikawinkan dengan sistem pengereman cakram.
Kemudian tampilannya juga makin gagah dengan pemasang dua knalpot yang diberi muffler besar tepat di samping shock belakangnya.
(Baca juga: Si Macho Satu Ini Kelirnya Terinspirasi Dari Gundam Zaku)
Sepertinya bisa tuh dijadikan referensi buat kamu yang mau custom pakai Honda Phantom.
| Editor | : | Ivan Casagrande Momot |
| Sumber | : | Bikebrewers.com |
KOMENTAR