GridOto.com - Bus listrik buatan Indonesia dari PT PT Mobil Anak Bangsa (MAB)tinggal menunggu waktunya untuk dicoba warga Indonesia.
Uji bus listrik karya Indonesia ini sudah ditentukan rencana jalurnya oleh Kepala Staff Presiden (KSP) Jenderal TNI (Purnawirawan) Moeldoko.
Bus listrik dari MAB sudah merampungkan prototipe satu dan dua.
Merek bus listrik nasional pendatang baru ini, tinggal menunggu waktu lagi untuk punya protoipe ketiga dan diproduksi massal.
(BACA JUGA: Motor Roket! Bermesin Kompresor Isi Soda, Akselerasinya Enggak Basa-Basi)
Moeldoko yang juga sebagai penggagas MAB mengatakan, kalau pengujian selanjutnya akan di lakukan di bandara-bandara.
Ibaratnya sambil menyelam minum air, pengetesan di bandara, sekaligus mengenalkan produk dalam negeri kepada internasional.
"Harapan saya agar masyarakat international bisa melihat, kami akan menaruhnya airport terlebih dahulu, skala kecil. Kami sudah komunikasi dengan pihak bandara, akan diuji coba selama 20 jam, nanti akan kami lihat kelemahannya ada di mana," tutur Moeldoko, Kamis (1/3/2018).
Moeldoko mengatakan, setidaknya ada dua bandara yang sudah mengaku siap, pertama di Cengkareng Soekarno-Hatta dan di Ngurah Rai Bali.
Namun, terkait kapan ujicoba mulai dilakukan, Moeldo masih belum memberikan kepastiannya.
"Realisasi secepatnya, Dirutnya sudah meminta kepada saya untuk uji coba. Nantinya kalau kami di sini sudah selesai, kami coba satu minggu di airport dan satu minggu di luar, mungkin satu minggu kami taruh di Gambir atau di mana, siapa yang mau ke airport bisa naik itu," ujar Moeldoko.
Selain ke bandara, Moeldoko menturkan, bus listriknya juga kemungkinan besar bisa cocok digunakan untuk keperluan TNI, kemudian juga Pemda untuk menjemput pegawainya.
Kendaraan listrik ini disebut lebih efisien, sedikit maintenance dan sangat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak (BBM).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Biar Dilihat Dunia, Bus Listrik &ldquoAnak Bangsa&rdquo Bakal Dites di Bandara
Editor | : | Niko Fiandri |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR