GridOto.com-AC mobil memiliki peranan penting terutama bagi para pengendara di kawasan tropis.
Sialnya kondisi AC mobil tak selamanya prima, dan bisa saja menjadi tidak dingin.
AC mobil tidak dingin bisa disebabkan karena adanya kebocoran freon AC.
“Penyebab kebocoran Freon AC mobil itu bisa terjadi karena korosi di evaporator atau kondensor,” ungkap Ferry dari Rotary Bintaro Bengkel AC Mobil di bilangan Ciledug, Jakarta Selatan.
Evaporator bertugas sebagai penampung dingin dari freon yang sudah berubah wujud menjadi uap.
(BACA JUGA: Cara Mengganti Dan Menyetel Karet Penahan Kap Mesin Mobil)
Kalau evaporator bocor, maka freon akan berkurang dan membuat AC jadi kurang dingin.
Kondensor AC berperan dalam penurunan suhu refrigerant gas dan berperan dalam terjadinya proses kondensasi.
Bocornya kondensor AC mobil dapat mengurangi jumlah freon dalam mobil.
Sehingga kerja dalam siklus pendinginan menjadi lebih berat dari biasanya.
“Korosi pada evaporator atau kondensor berupa kerak berwarna putih yang bisa menyebabkan kebocoran dan bisa menyebar,” jelas Ferry.
(BACA JUGA: Ini Penyebab Kerusakan Karet Penahan Kap Mesin)
Penyebab lain kebocoran freon adalah akibat dari mampatnya expansion valve dan filter dryer.
Hambatan ini bisa menyebabkan tekanan freon berlebihan atau melebihi 250 psi.
Tekanan freon yang sangat tinggi ini bisa menimbulkan kebocoran pada slang atau pipa AC.
“Tekanan freon yang tinggi tinggi terjadi karena expansion valve dan filter dryer mampat bisa menyebabkan kebocoran di slang atau pipa AC,” terang Ferry.
Oh ya, selain itu, masih menurut Ferry, motor fan yang mati atau lemah juga bisa berkontribusi menyebabkan tekanan freon AC menjadi berlebih dan membuat slang atau pipa AC mengalami kebocoran.
(BACA JUGA: Ketahuan Nih Bosque, Dua Musuh Utama Sokbreker Kap Mesin)
Terakhir, kebocoran freon juga bisa disebabkan karena kesalahan dalam instalasi pipa dan usia pipa AC yang sudah terlalu tua.
Seiring dengan waktu dan pemakaian dinding saluran pipa AC mulai terkikis dan retak secara perlahan yang membuat freon terbuang.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR