GridOto.com- Banyak hal yang tidak terduga saat kita berada di jalan.
Suasana hati terkadang juga sangat menentukan kenyamaan dalam bekendara.
Bisa jadi karena ada klakson yang bersuara nyaring dari bus atau truk emosi kita langsung tersulut.
Apalagi jika ada yang menyalip dengan seenaknya sendiri, bikin hati gampang kesal.
Enggak dipungkiri lo, kalau kecelakaan yang sering kali terjadi juga karena kelalaian pengendara itu sendiri.
Salah satunya insiden kecelakaan yang menyebabkan tewasnya produser RTV beberapa waktu lalu, sebelum menabrak tersangka melakukan aksi kejar-kejaran dengan kendaraan lainnya karena tersulut emosi.
(BACA JUGA: Usai Kabur, Tahu Korban yang Ditabraknya Tewas, Pemilk Dodge Journey Serahkan Diri. Begini Kisahnya!)
Nah kali ini GridOto.com akan mengulas 3 hal yang bisa mempengaruhi emosi pengendara, menurut psikolog Irma Gustiana A, S.Psi, M.Psi.
1. Karakter pengendara
"Bisa jadi karakternya memang pemarah, tidak sabaran, itu mempengaruhi emosinya ketika berkendara," ujar Irma kepada GridOto.
Nah loo, kamu termasuk pemarah enggak?
Coba dikurangi ya marah-marahnya ketika berkendara.
2. Ada problematika pribadi
"Yang kedua mungkin dia punya problematika sendiri saat ini sehingga terbawa ketika berkendara," tambahnya.
Ah, berarti harusnya lebih fokus ya ketika berkendara, jangan ingat masalah pribadi terus, betul enggak?
(BACA JUGA: Jangan Emosi Jiwa, Ikuti Tips Polisi Berikut Kalau Ketemu Pengendara Ugal-ugalan)
3. Manajemen kemarahan yang tidak bisa dikelola dengan baik
"Saya yakin mungkin tidak hanya di jalan saja, di kantor atau di rumah, orang yang tidak bisa mengelola manajemen kemarahannya pasti sering emosi juga," ujar Irma.
"Apalagi di Jakarta, kalau mau berkendara berarti harus siap dengan resiko bahwa di jalan pasti bertemu dengan hal-hal tidak menyenangkan, macet misalnya," tambahnya.
"Kalau sudah siap berarti harus sabar-sabar saja bila bertemu situasi seperti itu, manajemen kemarahannya harus dikelola dengan baik," imbuhnya.
(BACA JUGA: Ini Trik dari Pembalap Biar Enggak Sering Emosi dan Asal Gaspol)
Lebih lanjut, Irma menambahkan bahwa sebenarnya tidak semua orang sering emosi ketika berkendara, hal tersebut bergantung dari pribadi masing-masing.
"Sebenarnya setiap orang berbeda-beda, ada orang yang kena macet dan situasi buruk di jalan tetap saja sabar," ujarnya.
"Kalau sering emosian, berarti orang ini perlu mengelola manajemen kemarahannya," tutupnya.
Nah, Kamu termasuk orang yang sering emosi di jalan enggak? Hayo ngaku,hehehe...
Ingat, seorang pengendara yang cerdas akan selalu mengutamakan keamanan dan keselamatannya saat
berkendara.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
KOMENTAR