GridOto.com - Banyak yang beranggapan kalau merawat kendaraan dengan status completely build-up (CBU) itu susah.
Termasuk untuk merawat Honda CBR 150R yang masih berstatus CBU ini.
Sebelum terbawa oleh anggapan umum itu, berikut 4 hal yang harus diperhatikan dalam merawat Honda CBR 150R made in Thailand
1. Teknologi lawas
Honda CBR 150R made in Thailand atau yang dikenal sebagai Honda CBR 'ramping' ini memang masih teknologi lawas.
(BACA JUGA: Duh, Pakai Ban Cacing Buat Harian Bisa Dipenjara? Ini Undang-undangnya)
"Sistem pengabutan bahan bakarnya masih menggunakan karburator," ujar Hendra, owner bengkel Motolab, bengkel spesialis, Honda CBR CBU kepada GridOto.com di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu (18/2/2018).
"Bahkan untuk oxygen sensor-nya pun belum ada tambahnya," lanjut Hendra.
Plusnya, teknologi yang lawas ini jadi mudah untuk merawatnya.
"Enggak sulit untuk merawat Honda CBR 150R made in Thailand ini," tambahnya.
(BACA JUGA: Nih Masterpiece Yamaha Ikut Balapan Flat Track
2. Perawatan
Soal Perawatan motor CBU punya kemiripan dengan motor yang dibuat di dalam negeri.
"Enggak ada bedanya kok kalau soal perawatan," ujar Hendra.
"Apalagi karbu, ganti oli dan servis jangan lupa," tambahnya.
Cuman emang harga spare part lebih mahal karena impor.
"Tapi itu jadi kelebihan, kita dapat motor yang awet," tambahnya
3. Spare Part
Karena masih pakai spare part yang masih impor dari Thailand, harga spare part Honda CBR 150R made in Thailand punya harga yang lumayan.
Contohnya blok silinder Honda CBR 150R made in Thailand.
"Kalau lokal mah Rp 700 ribu sudah dapat, tapi kalau yang CBU Rp 1 jutaan," tambahnya.
4. Kualitas Sparepart
Honda CBR 150R made in Thailand memang masih menggunakan teknologi lawas.
Karena masih Impor harga spare partnya juga lumayan tinggi.
Tapi soal kualitas Honda CBR 150R punya kekuatan dengan generasi Honda CBR setelahnya.
Contohnya saja umur keteng Honda CBR 150R made in Thailand ini.
"Ketengnya awet banget, kira-kira umurnya bisa sampai 20.000 km," tambahnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR