GridOto.com - Tanjakan Emen, Subang, Ciater, Jawa Barat dianggap kondisi dan permukaannya memang beresiko makan korban.
Seperti pernyataan Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Royke Lumowa soal Tanjakan Emen yang Sabtu lalu (10/2/2018) menewaskan 27 orang dan 16 lainnya luka-luka.
Royke mengusulkan adanya perbaikan di sejumlah titik di Tanjakan Emen, Ciater, Subang.
Usulan tersebut dilontarkan Royke bukan tanpa sebab.
(BACA JUGA: Misterius! Siapa Pengendara Motor yang Jadi Korban Kecelakaan Tanjakan Emen? Ini Kata Polisi)
Tanjakan Emen ini dinilainya rawan karena bukan sekali dua kali kecelakaan terjadi di lokasi tersebut.
"Di titik ini saja lebih dari dua kali (kecelakaan)," ujarnya saat meninjau lokasi kecelakaan, Minggu (11/2/2018).
Tak hanya itu, perbaikan itu pun berdasarkan beberapa pertimbangan seperti geometris jalan yang kurang baik.
"Ketika menikung ke kanan seharusnya jalan miring ke kanan, tapi dari atas ketika ke kanan masih ada beberapa meter sedikit ke kiri atau datar ini turut mempengaruhi," jelasnya.
Kedua, lanjutnya, kendaraan yang melewati jalur Tanjakan Emen ini harus benar-benar memperhatikan persiapan dan keamanan kendaraannya.
"Kendaraan apa saja yang lewat jalur ini harus benar-benar safety," tuturnya.
(BACA JUGA: Ngeri! Gara-gara Knalpot, Pemuda di Ponorogo Dibacok Samurai oleh Tetangganya)
Tidak hanya itu, pihaknya meminta seluruh jajaran kepolisian khususnya satuan lalu lintas (Satlantas) untuk terus mengimbau kesadaran disiplin berlalu lintas dan melakukan penegakan hukum secara berkelanjutan kepada para pengendara.
"Terus tegakan hukum agar pelanggaran yang kemungkinan dilakukan bisa mereka (pengendara) hindari," katanya.
Royke pun menyetujui adanya jalur penyelamat atau escape road atau jalur khusus dibuat di Tanjakan Emen tersebut.
Hal itu guna mengantisipasi kendaraan yang memiliki masalah di sistem pengereman saat berkendara, sehingga pengendara bisa masuk ke jalur tersebut.
Harapannya, risiko dampak kecelakan bisa dikurangi.
"Jalur penyelamat ya bisa juga, yang penting ada lahan sebelah kiri ini, bisa juga buat itu (escape road), atau yang lain geometris agar sentri tunggalnya tidak membanting," jelasnya.
Ketika disinggung apakah usulan perbaikan jalur Tanjakan Emen ini sudah direkomendasikan secara khusus, Royke membenarkannya.
"Sudah direkomendasikan. Ini kan jalan provinsi," kata Royke.
Kasubdit Laka Korlantas Mabes Polri Kombes Pol Djoko Rudi mengatakan, rekomendasi adanya escape road di jalur tersebut sudah direkomendasikan beberapa tahun lalu ketika adanya kecelakaan yang menewaskan 8 orang pada tahun 2014.
"Tahun 2014 saya Dirlantas disini (Polda Jabar), sudah kami rekomendasikan dengan adanya kecelakaan meninggalnya delapan anak SD," jelasnya.
Akan tetapi, lanjutnya, rekomendasi tersebut sampai saat ini masih terus dikaji.
"Antara lain, satu, adanya pelebaran badan jalan di lokasi ini. Dua, adanya penambahan penerbangan di badan jalan ini. Ketiga adanya upaya pengamanan jalan escape road," jelasnya.
Menurut Djoko, adanya gorong-gorong pembuangan air di tanjakan juga sebagai pengamanan jalan.
"Apabila ada kendaraan yang lepas kendali bisa dimasukan ke sini (gorong-gorong), ya tidak terjadi (kecelakaan memakan korban jiwa), paling kerugian materil saja," imbuhnya.
Usulan lainnya, kata Djoko, dibuatkannya jalur alternatif di luar jalur Tanjakan Emen tersebut.
"Tadinya saat ini one way menjadi two way atau dua jalur, tapi di luar jalur ini. Jadi ada pembuatan jalur lagi di luar jalur Tanjakan Emen ini," tuturnya.
Artikel sudah ditayangkan Kompas.com dengan judul Polisi Usul Tanjakan Emen Diperbaiki karena Rawan Kecelakaan
Editor | : | Niko Fiandri |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR