Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Takut Dihakimi Massa, Bikin Pelaku Kecelakaan Takut Tanggung Jawab?

Vincensia Enggar Larasati - Minggu, 11 Februari 2018 | 15:20 WIB
Ilustrasi kecelakaan motor.
Tribun Batam
Ilustrasi kecelakaan motor.

GridOto.com- Kecelakaan bermotor yang terjadi akhir-akhir ini menjadi perhatian bagi banyak orang.

Salah satunya, insiden yang menewaskan korban jiwa terjadi tak jauh dari depan Gedung LIPI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan pada Sabtu (10/2/2018) pagi.

SUV Dodge Journey dengan nomor polisi B 2765 SBM menabrak rombongan sepeda dan satu sepeda motor.

Akibat peristiwa ini, dua orang menjadi korban.

Satu luka ringan, sedangkan satu lainnya meninggal dunia.

Korban meninggal dilaporkan sempat dibawa ke Rumah Sakit Jakarta untuk mendapat penanganan medis, tetapi nyawanya tak tertolong.

(BACA JUGA: Angkernya Tanjakan Emen: Tidak Hanya Sekali, Ini Deretan Kecelakaan Maut Di Tanjakan Emen)

Dalam peristiwa tersebut, pengendara SUV tidak langsung berhenti untuk menolong korbannya.

Tapi pergi dari lokasi tersebut.

Ia diketahui menyerahkan diri pada siang harinya.

Dalam pemeriksaan, pengemudi berinisial M itu mengaku tidak menghentikan laju kendaraanya untuk menghindari amukan massa.

Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menilai, budaya main hakim sendiri membuat seorang pelaku kecelakaan takut untuk langsung bertanggung jawab menolong korbannya.

Menurut Jusri, kecelakaan seperti yang terjadi di depan Gedung LIPI sudah sering terjadi di Indonesia.

(BACA JUGA: Saat Lihat atau Terlibat Kecelakaan, Ini Yang Harus Dilakukan Sob!)

"Sering ditemui adanya orang yang main hakim sendiri ini menjadi sebuah fenomena yang dihadapi masyarakat Indonesia. Akibatnya ketika terjadi kecelakaan, pihak yang menabrak cenderung mencoba keluar dari lokasi kecelakaan dengan sesegera mungkin," tutur Jusri.

Jusri menyadari di Indonesia, pengemudi yang menjadi pihak yang menabrak dihantui budaya main hakim sendiri.

Ketakutan akan terjadinya main hakim sendiri dinilai bisa dimaklumi. Namun, bukan berarti jadi pembenaran bahwa pengemudi yang menabrak bisa kabur melarikan diri.

Bila menghadapi situasi seperti yang dialami M, Jusri menyarankan pengemudi untuk keluar dari lokasi kecelakaan.

(BACA JUGA: Kecelakaan Akibat Jalan Rusak? Tenang, Bisa Tuntut Pemerintah Sob)

Namun segera mencari pos polisi, rumah sakit terdekat, atau tempat lainnya yang dinilai aman.

Tujuannya melaporkan terjadinya kecelakaan sekaligus menegaskan bahwa pengemudi tersebut bertanggung jawab.

"Jangan panik. Lihat situasinya aman atau tidak. Kalau tidak aman dan ada korban, segera bergerak ke tempat aman sambil menelpon polisi atau ambulans. Nomor-nomor darurat harus diketahui untuk menceritakan kejadian tersebut," jelas Jusri.

Nah, lebih jelas kan?

Langkah antisipasi diatas bisa juga diterapkan ya Sob!


Artikel Ini Sudah Tayang di Kompas.com Dengan Judul Budaya Main Hakim Sendiri Bikin Pelaku Kecelakaan Takut Tanggung Jawab

Editor : Iday
Sumber : Kompas.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Bukan BeAT atau Vario, Ini Motor Matic Honda Yang Paling Laris di Bali

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa