GridOto.com - Kecelakaan bus yang terjadi di Subang, Jawa Barat memang membawa duka yang terdalam untuk para keluarga korban.
Kecelakaan yang diduga rem blong pada bus ini menyebabkan 27 orang meninggal dunia dan 18 orang mengalami luka-luka.
Kejadian bus terguling ternyata tak hanya terjadi di Sbang saja.
Dilansir GridOto.com melalui scmp.com, kejadian serupa terjadi di daerah Hongkong.
Kejadian ini terjadi pada Sabtu (10/2/2018) petang waktu setempat.
(BACA JUGA : Tentang Kecelakaan Maut di Subang, Polisi Belum Bisa Gali Informasi dari Sopir Bus)
Sama seperti kejadian di Subang, terjadi Sabtu petang pukul 17.00.
Bus ini terguling ke sisi kiri dan meluncur sebelum akhirnya berhenti setelah menabrak tiang listrik.
Operasi penyelamatan penumpang dilakukan dengan melibatkan puluhan petugas polisi dan pemadam kebakaran.
Kecelakaan itu tercatat menjadi yang terparah dan paling mematikan di kota tersebut dalam 15 tahun terakhir.
Sebanyak 15 penumpang laki-laki dan tiga perempuan dilaporkan tewas di lokasi kecelakaan.
(BACA JUGA : Update: Korban Tewas Kecelakaan Maut di Subang Bertambah Jadi 27 Orang)
Sementara 61 penumpang lainnya dilarikan ke 12 rumah sakit di penjuru kota.
Di antara mereka yang dibawa ke rumah sakit, 10 penumpang dalam kondisi kritis dan 15 lainnya mengalami luka serius.
Menurut saksi mata, bus rute 872 itu sedang dalam perjalanan dari Sha Tin menuhu Tai Po Centre.
Bus terguling saat membelok di Jalan Tai Po dekat dengan Tsung Tsai Yuen.
Laporan polisi mengatakan, kecelakaan terjadi sekitar pukul 18.00 waktu setempat.
(BACA JUGA : Para Sopir Lakukan Ritual Buang Rokok Di Tanjakan Emen, Untuk Apa?)
Petugas dan tim penyelamat bergegas ke lokasi untuk mengeluarkan para korban luka maupun meninggal.
Para penumpang yang selamat mengatakan bus melaju dalam kecepatan tinggi.
Sopir bus juga dikatakan tengah kesal karena disebut datang terlambat.
Kepala Eksekutif Hong Kong, Carrie Lam Cheng Yuet-ngor telah mengunjungi para korban di rumah sakit
Carrie mengumumkan pemerintah akan membentuk komite independen yang dipimpin seorang hakim guna menginvestigasi segi keamanan bus.
Editor | : | Iday |
Sumber | : | South China Morning Post |
KOMENTAR