GridOto.com- Dalam pengungkapan kasus korupsi Bupati Jombang, Jawa Timur Nyono Suharli Wihandoko, jasa ojek online tak bisa diabaikan.
Dalam operasi tangkap tangan (OTT) bupati, petugas KPK menggunakan ojek agar sampai ke lokasi penangkapan dengan cepat.
Dikutip dari tribunnews.com, petugas mengaku jika tidak naik ojek online, mungkin bupati sudah lebih dulu kabur naik kereta ke Jombang.
Kronologisnya, empat orang anggota tim KPK yang berada di Solo juga berusaha mengejar Bupati Jombang, Nyono Suharli Wihandoko.
(BACA JUGA : Gokil! Pertamina Lubricants Mampu Produksi Pelumas Segini Banyak)
Keberadaan bupati di Solo bertujuan menerima dana kutipan BPJS Puskesmas, perizinan dan jual beli jabatan di Kabupaten Jombang.
Diketahui bupati berada di Stasiun KA Solo Balapan untuk kembali ke Jombang.
Namun, mobil yang ditumpangi oleh tim KPK itu terjebak macet di pusat kota saat meluncur menuju stasiun.
Akhirnya, mereka memutuskan untuk turun dari mobil dan mencari tukang ojek.
"Kebetulan ada di sekitar jalan itu cuma ojek online. Akhirnya, mereka berjumlah tiga orang naik motor ojek online ngebut ke Stasiun Solo Balapan," ungkap sumber tribunnews
"Saat itu, bupati sama ajudannya lagi duduk nunggu kereta api ke Jombang. Keretanya datang 10 menit lagi dan langsung berangkat. Kalau tim enggak naik ojek online, mungkin orang itu sudah kabur naik kereta," jelasnya.
Dari tas sang bupati, tim KPK menemukan bukti uang tunai sebanyak Rp 25 juta dan mata uang asing dollar sebanyak 9.500 dollar AS.
Artikel ini sudah dipublikasikan di kompas.com dengan judul 'Kalau Tim Enggak Ngebut Pakai Ojek Online, Mungkin Bupati Nyono Sudah Kabur Naik Kereta'
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR