GridOto.com - Eko Agus Sistiaji, seorang pemilik Honda Civic Turbo beromor polisi B 171 DJI yang dibelinya sejak Maret 2017, mengalami gangguan mesin pada Rabu, 23 November 2017 sekitar pukul 20.00 di ruas Tol Jatinegara.
Aji mengaku, Honda Civic Turbo yang dikemudikannya mengalami gangguan pada mesin yang menyebabkan mati total hingga harus diderek ke bengkel Honda Jatinegara.
Setelah dibawa dan dicek selama 2 hari di bengkel Honda Jatinegara, Jakarta Timur, bengkel menginformasikan bahwa Honda Civic Turbo miliknya mengalami overheat.
"Bengkel hanya menginformasikan hasil pemeriksaan tanpa dapat menginformasikan penyebabnya, namun mekanik bengkel mengatakan kemungkinan besar ada impact dari recall three way joint pada saat service terakhir di Honda Prima Bekasi," ujar Eko Agus Sistiaji kepada GridOto.com.
Setelahnya, Aji mengaku disarankan untuk kembali ke bengkel tempat ia terkahir melakukan servis, yakni Honda Prima Bekasi.
Setelah 1 minggu di bengkel Honda Prima Bekasi (4 Desember 2017), Sistiaji mendapat informasi bahwa bengkel akan melakukan pembongkaran mesin dan sedang menunggu instruksi selanjutnya dari PT Honda Prospect Motor (HPM).
Namun, hingga saat ini, Eko Agus Sistiaji tidak mendapatkan alasan pembongkaran mesin Honda Civic Turbo miliknya.
"Pada tanggal 5 Desember saya datang menemui HPM untuk menanyakan perihal tersebut pun hasilnya tetap sama, saya tidak mendapatkan jawaban," ujar Aji saat dihubungi GridOto.com via telepon.
Tanggal 7 Desember 2017 melalui pesan singkat, bengkel Honda Prima Bekasi menginformasikan bahwa akan segera dilakukan penggantian satu unit engine assy.
"Dan pada hari yang sama mesin mobil saya yang lama sudah diturunkan tanpa persetujuan saya. Dan parahnya, saya tetap belum mendapatkan jawaban kenapa tindakan penggantian mesin ini dilakukan," jelas Eko Agus Sistiaji.
Menurut Aji, dirinya merasa ada yang janggal dengan proses penggantian mesin Honda Civic Turbo miliknya.
“Saya merasa janggal dengan penggantian mesin ini, pastinya ada SOP soal penggantian part, terlebih mesin seperti harus disaksikan konsumen, dan ada surat penjelasan mengapa harus diganti,” papar Aji
Aji juga menambahkan, menurut klaim keterangan diler, part yang diganti bahkan tidak hanya mesin, tapi juga bagian lain yang terdampak seperti ECU, radiator, dan bagian lainnya.
(BACA JUGA: Tanggapan HPM Atas Kasus Honda Civic Turbo Overheat Sampai Ganti Mesin)
Pasalnya, menurut Eko Agus Sistiaji, setelah penggantian mesin ini beberapa masalah lain muncul.
“Head unit suka restart sendiri, serta setir tiba-tiba terkunci (lock) saat dalam kondisi jalan. Itu kan berbahaya. Selain itu, pemasangan bumper setelah turun mesin tidak proper,” ujar Sistiaji.
Aji akhirnya baru dapat duduk bersama melakukan menute of meeting (MoM) dengan pihak HPM pada 27 Desember 2017 untuk menyampaikan keluhannya.
Karena masalah-masalah lain mulai bermunculan, kini Civic Turbo milik aji telah kembali di ambil oleh diler Honda Prima untuk diperiksa sejak Sabtu, 27 Januari 2017 kemarin. Dan Aji mendapatkan mobil pengganti sebuah Honda BR-V.
Sampai saat ini pula, Aji belum mengetahui bagaimana nasib mobilnya. Aji juka mengaku akan membawa kasus ini ke ranah hukum dengan menuntut Honda Prospect Motor selaku agen pemegang merek Honda di Indonesia.
Aji mengaku dirinya tidak sendirian, ia ditemani kuasa hukumnya yakni David ML Tobing, dan saat ini berkasnya sudah berjalan.
“Harapan saya ya mendapat pengganti unit Civic Turbo yang baru, karena kalau terbukti memang ini hanya bermasalah pada unit saya saja, berarti unit yang saya dapatkan adalah cacat produksi,” tutup Aji.
Menggapi hal tersebut, Yulian Karfili, Assistant Manager Public Relations PT Honda Prospect Motor, menjawab singkat dengan mengaku pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut.
"Masalah ini sedang ditangani customer care kami dan soal penyebabnya masih dalam penyelidikan," jelas Arvi, sapaan akrabnya.
Editor | : | Akbar |
KOMENTAR