GridOto.com - Ruas jalan di luar Pulau Jawa, khususnya di daerah tengah dan timur Indonesia memang belum sepenuhnya memadai.
Salah satunya seperti jalan di daerah perbatasan provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.
Hingga akhir tahun 2017 lalu, setidaknya hanya sepanjang 1.582,48 km jalan yang sudah dibangun, itu pun belum sepenuhnya beraspal.
Jalan yang ada hanyalah jalur dari tanah yang dikeraskan.
Terkait hal tersebut, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memutuskan untuk menggarap pembangunan jalan di sana.
(BACA JUGA: Jalan Tol Kunciran-Serpong di Targetkan Rampung November 2018)
Menurut Dirjen Bina Marga, Arie Setiadi Moerwoto, pengerjaan jalan perbatasan provinsi tersebut akan dipisah menjadi enam paket pengerjaan, dengan panjang 132 km.
Ia juga menginginkan bahwa proyek ini bisa berjalan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.
"Kerjakan dengan bagus, sesuai dengan spesifikasi, volume dan mutu kerja," ujar Arie seperti dikutip dari Kompas.com.
"Hari ini telah dicanangkan Gerakan Nasional Keselamatan Konstruksi, betul-betul dicek desainnya hingga metode pelaksanaannya,” imbuhnya.
(BACA JUGA: GSX Club Indonesia Tutup Akhir Tahun Dengan Donasi di Perbatasan Papua)
Enam paket pengerjaan yang dimaksud Arie, dua di antaranya adalah ruas jalan batas Kalbar-Tiong Ohang, serta ruas jalan Long Pahanga'i Long Boh.
Sementara empat lainnya berada di perbatasan Kalimantan Utara yakni, ruas Long Nawang-Long Pujungan yang akan terdiri dari dua bagian, kemudian ruas Long Pujungan-Long Kemuat-Langap, serta Long Pujungan-Long Kemuat-Langap.
Proyek yang dilakukan dengan turut menggandeng TNI AD ini diketahui memakan anggaran sebesar Rp 330,72 miliar.
Angka tersebut jumlahnya senilai dengan 12.692 unit Yamaha NMAX non-ABS.
Untuk mencapai angka tersebut, jika berdasarkan data penjualan Yamaha NMAX selama 2017, maka Yamaha butuh 5 bulan berturut-turut agar NMAX nya terjual 12.692 unit.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR