GridOto.com - Kebanyakan masyarakat Indonesia suka menyebut mobil keluaran lama dengan sebutan 'klasik', alias asal kelihatan tua disebut klasik.
Padahal sebenarnya enggak semua mobil tua itu layak disebut mobil klasik loh, tau enggak dimana letak perbedaannya?
Menurut Sekertaris Jenderal Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI), Em Samudra, penyematan kata 'klasik' harus merujuk kepada latar belakang produksi dari mobil tersebut.
Latar belakang yang dimaksud adalah soal segmen dimana mobil jadul tersebut bermain.
Mengacu pada kata klasik yang berarti bernilai, maka mobil keluaran lama yang tepat disebut mobil klasik adalah mobil yang segmennya ditujukan untuk kelas menengah ke atas.
Alias mobil mewah, maupun yang diproduksi secara terbatas.
(BACA JUGA: Triumph Bonneville Cafe Racer Tampil Klasik Pakai Tema Mobil Hot Rod)
"Kalau mobil tua yang dulunya diproduksi untuk mobil harian dan jumlahnya banyak, tidak bisa disebut mobil klasik," ujar Samudera seperti dikutip dari Kompas.com.
Cukup bilangnya mobil tua," imbuhnya.
Meski begitu, bukan berarti mobil yang secara merek punya prestige bisa disebut klasik.
Misalanya Mercedes-Benz 200 empat pintu lansiran 1970-an, meski punya merek Mercy, tapi secara spek mobil tersebut dibuat untuk produksi harian.
Jadi tidak masuk klasifikasi mobil klasik.
Beda cerita dengan seri Mercedez-Benz 200 yang punya dua pintu, itu jelas klasik karena diperuntukkan bukan untuk penggunaan harian.
(BACA JUGA: Ini Deretan Aktor Hollywood yang Gemar Koleksi Mobil Klasik)
Selain itu beberapa mobil yang tadinya berstatus mobil tua rupanya juga bisa naik kelas menjadi mobil klasik loh.
Itu bisa terjadi kalau populasi mobil tua itu menjadi langka, contohnya Morris Mini, VW Beetle lansiran tahun 1950 kebawah, serta VW Combi generasi pertama.
Nah, udah ngerti kan, jangan salah sebut lagi ya.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Mobil Tua Belum Tentu Disebut Mobil Klasik
Editor | : | Akbar |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR