GridOto.com - Punya moge kondang semacam Ducati memang nggak bisa sembarangan.
Perlu perhatian serius dan perlakuan khusus dari para pemiliknya supaya motornya tetap dalam keadaan prima dan dalam jaminan pabrikan.
Nah, untuk kondisi yang disebut kedua, kiranya perlu menjadi perhatian bagi bikers Ducati agar garansi produknya tidak gugur secara sia-sia.
Dijelaskan Rahadi Wibowo, Workshop Manager Ducati Indonesia, mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan warranty (garansi) Ducati gugur.
Pertama adalah penggunaan bahan bakar yang tidak tepat.
Dengan kompresi mesin tinggi, tentu tidak dianjurkan bagi pemilik Ducati untuk 'memberi minum' tunggangannya dengan bahan bakar ber-oktan rendah, misalnya Premium yang memiliki Research Octane Number (RON) 88.
(BACA JUGA: Akhir Pekan Ini Customaxi Menyambangi Bali, Nih Info Lengkapnya)
Maka spesifikasi bahan bakar yang disarankan lebih tinggi dari itu, bisa menggunakan Pertamax Plus yang beroktan 95 atau Pertamax Turbo dengan oktan 98.
"Aturannya tidak boleh menggunakan bahan bakar yang bisa membuat kerak," buka Rahadi, beberapa waktu lalu.
Kedua adalah penggunaan barang elektronik aftermarket.
"Seperti penggunaan piggyback atau dalam tahap ekstrim, bore-up mesin misalnya, itu sudah masuk dalam ranah modifikasi, dan bisa membuat gugur garansi," lanjut pria yang akrab disapa Erwe ini.
Ketiga adalah pemilihan oli.
"Soal oli, rekomendasi pabrikan adalah Shell Advance SAE 15W-50 full synthetic," terang pria yang hobi turing ini.
(BACA JUGA: Daftar Harga Knalpot Akrapovic, dari Jutaan sampai Puluhan Juta Rupiah)
Salah menggunakan oli tentunya bisa berdampak buruk pada mesin.
Dan kerusakan mesin oleh pemilik tentunya bisa menggugurkan garansi.
Selain memperhatikan ketiga hal tersebut, para pemilik motor Ducati juga wajib melakukan perawatan berkala terhadap tunggangannya.
Kalau di Indonesia, interval service pertama ada di 1.000 km.
Selanjutnya, service dilakukan kembali saat indikator jarak tempuh berada di angka 4.000 km.
Nah, melihat fakta bahwa perlu waktu bertahun-tahun bagi moge untuk mencapai kilometer tersebut, karena penggunaannya yang tidak setiap hari, maka bisa jadi dalam waktu setahun tidak ada jadwal service sama sekali.
"Tetapi jika selama satu tahun tidak di service, minimal olinya diganti," pungkas lelaki berkaca mata ini.
Editor | : | Luthfi Anshori |
KOMENTAR