GridOto.com - Pada akhir 2017, Transjakarta membuka rute baru 1E Blok M-Pondok Labu serta 8D Blok M-Joglo.
Selama bertahun-tahun, rute ini dikuasai metromini 610 (Blok M-Pondok Labu) dan metromini 70 (Blok M-Joglo).
Ishak Lubis, salah seorang sopir metromini yang sudah 20 tahun beroperasi di jalur Blok M-Pondok Labu, meluapkan kekecewaannya atas beroperasinya bus transjakarta baru ini.
"Sekarang ada transjakarta, makin enggak ada penumpang-lah, makin terpuruk kita ini," ujar Ishak ditemui di Terminal Blok M, Jumat (5/1/2018).
Ishak bercerita, kedua rute tersebut mulai dioperasikan PT Transjakarta sejak Jumat lalu. Sebelum itu, kata Ishak, tak pernah ada sosialisasi atau pemberitahuan kepada para sopir metromini untuk berbagi trayek dengan transjakarta. Padahal, Ishak baru memperpanjang trayeknya.
(BACA JUGA: Gila! Orang Ini Kena Biaya Parkir Sampai Rp 636 Juta. Kok Bisa?)
"Kemarin saya habis Rp 8 juta perpanjang trayek, sekarang yang ada malah makin sepi," ujarnya.
Menurut Ishak, sudah sepekan ini ia hanya mendapat tiga hingga sepuluh penumpang sekali tarik.
Padahal, jumlah bangku ada 27. Akibatnya, kini Ishak hanya bisa mengambil lima rit setiap harinya.
"Kalau jalan terus ya rugi kalau nggak ada yang naik. Enggak perlu sampai penuh deh dari Blok M, paling tidak tiga orang saja naik, langsung jalan saya," kata Ishak.
Dengan kondisi seperti ini, Ishak hanya bisa membawa pulang uang Rp 200.000 paling banyak setiap harinya. Keadaan ini sebenarnya bukan baru-baru saja dirasakan.
Sejak meledaknya transportasi online beberapa tahun lalu, para sopir metromini mulai merasakan berkurangnya penumpang.
Ini diperparah dengan proyek MRT di Jalan Raya Fatmawati yang membuat ruas jalan itu tak seramai dulu.
Ishak berharap, pemerintah tidak melupakan para pengemudi metromini yang selama bertahun-tahun menjadi tulang punggung transportasi Ibu Kota.
"Kami ngomong enggak pernah ditanggapi, ya sekarang pasrah saja," ujar Ishak.
Editor | : | Akbar |
KOMENTAR