GridOto.com – Menjelang malam pergantian tahun biasanya suasana jalan makin ramai.
Padahal kondisi tubuh sudah menurun dan berkendara di malam hari butuh konsentrasi lebih.
Menurut Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center, saat malam hari kemampuan spasial seseorang saat berkendara malam menurun.
Kemampuan spasial adalah kemampuan membayangkan, membanding, menduga, menentukan, menkonstruksi, mempresentasikan, dan menemukan informasi dari stimulus visual dalam konteks ruang.
(BACA JUGA: Berencana Tahun Baru di Puncak? Simak Video Imbauan Ini Dulu Sob)
Nah saat kondisi malam, artinya kita akan sulit memprediksi laju kendaraan atau objek apapun di sekitar lingkungan kita.
“Karena kita hanya mengandalkan cahaya lampu utama yang panjang pijarnya hanya 45 meter,” sebut Marcell kepada GridOto (24/12/2017).
Jika kondisi badan tergolong fit dan tidak mengantuk, sah-sah saja untuk berkendara malam.
“Kuncinya saat berkendara malam hari pastikan jangan lebih cepat dari 70 km/jam, agar jarak berhentinya tidak melebihi panjang pijar itu,” ungkapnya.
Menurut Marcell, angka itu didapat dari hasil rata-rata pengereman dari 70 km/jam– 0 km/jam, bisa berhenti dalam 40 meter.
“Meski kenyataan di jalan belum tentu seideal itu, karena semua tergantung kondisi pengemudinya, kondisi kendaraannya, dan kondisi jalannya,” ucapnya.
“Kalau jalannya licin, pengemudinya ngantuk atau ban mobilnya gundul ya jarak pengereman jadi lebih jauh,” tambah Marcell.
Editor | : | Niko Fiandri |
KOMENTAR