GridOto.com - Di pertengahan musim F1 2017, Max Verstappen menandatangani kontrak baru dengan Red Bull.
Dengan begitu Max Verstapeen sudah memiliki kontrak hingga tahun 2020.
Tapi sebelum itu diumumkan, baik Max Verstapeen maupun ayahnya, Jos Verstappen memberi banyak tekanan pada tim.
Mereka menginginkan mobil yang mampu memenangkan gelar juara dunia jika ingin Max Verstappen tetap tinggal di Red Bull Racing.
Max Verstappen juga sempat dirumorkan untuk pindah ke Mercedes.
(BACA JUGA: Resmi! Balapan Tahun Depan Tim F1 McLaren Tanpa Nama Sponsor Utama)
Dilansir GridOto.com dari Planetf1.com, penhasilan Max Verstappen per tahun di Red Bull antara 25 juta hingga 35 juta dollar atau sekitar 339-474 miliar rupiah.
Chairman non-eksekutif Mercedes, Niki Lauda merasa bahwa Max Verstappen telah menggunakan Mercedes sebagai alat tawar-menawar.
"Kami tidak pernah membuat proposal untuk Max," ujar Niki Lauda pada Max Servus TV.
Niki Lauda mengatakan memiliki hubungan baik dengan Helmut Marko, konsultan balap tim Red Bull.
Lauda mengatakan telah membuka pembicaraan mengenai Max Verstappen pada Helmut Marko.
"Hari ini kami berbicara tentang Verstappen dan saya mengatakan kepadanya bahwa mereka bisa menghemat banyak uang, karena kami tidak pernah melakukan negosiasi dengannya," ujar Niki Lauda.
Tapi saat itu kesepakatan baru dengan Max Verstappen telah terlanjur dibuat.
"Dia (Max Verstappen) mengambil keuntungan dari situasi tersebut untuk mendapatkan kenaikan uangnya," ungkap Niki Lauda.
Editor | : | Niko Fiandri |
Sumber | : | planetf1.com |
KOMENTAR