GridOto.com – Jelang Natal dan tahun baru 2017, Kepolisian Republik Indonesia akan kembali menggelar razia kendaraan guna menertibkan sekaligus meminimalisir tingkat kejahatan di jalan raya.
Dalam razia, jangan sampai Anda tertipu oleh oknum yang mengaku polisi yang memanfaatkan kesempatan untuk memeras atau pun merampas kendaraan Anda.
Kasubdit BINGAKKUM Polda Metro Jaya, AKBP Budiyanto, membagikan tips bagaimana membedakan razia resmi yang asli dilakukan polisi dengan yang bukan.
Tips ini dibagikannya menyusul peristiwa perampokan dengan modus menyamar sebagai polisi yang kerap terjadi di beberapa daerah saat Natal dan tahun baru.
"Dalam melakukan razia itu, itu harus ada surat perintah tugas. Itu ditandatangani oleh kepala satuan. Kalau masalah warna gak jadi masalah. Asli enggaknya dari tandatangan Kasat Lantas, Kasat Reskrim, atau Kapolres," ujar Budi saat dihubungi GridOto.com.
(BACA JUGA: Terungkap! Ini Alasan Orang Gemar Pacaran Di Atas Flyover)
Budi mengimbau masyarakat agar jangan mau berhenti jika petugas tidak dapat menunjukkan surat perintah tugas razia.
"Saat razia atau upaya penangkapan, itu petugas langsung menunjukkan surat perintah tugas. Kalau enggak ya jangan mau ditangkap, jangan mau berhenti. Kalau misalnya dia berlalu, kan dipepet. Itu kebiasaan begal-begal itu," ujarnya.
Menurut Budi, Anda juga disarankan untuk berani menanyakan kartu anggota si pemeriksa.
“Polisi gadungan yang melakukan pemeriksaan ini biasanya memakai seragam polisi, tapi ditutup dengan jaket agar tak terlihat papan namanya. Selain itu, pengendara juga akan ditakut-takuti untuk dibawa ke kantor polisi terdekat atau bahkan menyita kendaraannya,” papar Budi.
Jika mendapat perlakukan seperti itu dari polisi, maka Anda patut waspada.
Untuk itu, coba tanyakan kartu anggota miliknya.
Jika si pemeriksa tak mau mengeluarkannya, maka bisa jadi dia merupakan polisi gadungan.
Budi mengatakan, lokasi biasanya daerah rawan perampokan adalah yang sepi.
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk mawas diri jika melintas di lokasi sepi terutama pada malam hari.
Editor | : | Akbar |
KOMENTAR