GridOto.com - Jagad dunia maya sedang dihebohkan oleh kematian salah satu personel boyband SHINee, Jonghyun.
Jonghyun meninggal karena diduga bunuh diri di salah satu apartemen pada Senin (18/12/2017) waktu setempat.
Dugaan ini berasal setelah ditemukan briket batu bara menyala di apartemennya.
Jonghyun disinyalir mengurung diri di ruangan bersama briket tersebut.
Briket tersebut bisa menghasilkan karbon monoksida dalam jumlah banyak dan menyebabkan kematian.
Tak hanya di briket, ternyata gas ini ada di asap kendaraan bermotor.
Gas ini dapat menyebabkan kematian jika dihirup secara terus-menerus.
Sering kejadian ketika keluarga mengajak anak ke parkir di sebuah supermarket.
Biasanya anak sering ditinggal di dalam mobil dalam kondisi mesin hidup.
Hal ini memang bagus dengan anak tetap berada di dalam mobil menjadi lebih aman.
(BACA JUGA: Video: Sinterklas Bantu Polisi Tangkap Pengemudi yang Lakukan Tabrak Lari)
Tetapi justru gas karbon monoksida siap menerkam nyawa anak.
Banyak kasus memilukan dan nyawa melayang gara-gara parkir mobil dalam kondisi mesin hidup.
Saat menghirup karbon monoksida, seperti menghirup udara biasa.
Namun menghirup dalam waktu tertentu, tubuh menjadi lemas dan mengantuk.
Menghirup lebih lama lagi, tubuh jadi kekurangan oksigen.
(BACA JUGA: Menyedihkan, Ini Jumlah Pengemudi Ojek Online Meninggal Karena Kecelakaan Dalam Sehari)
Gas karbon monoksida merupakan kompetitor dari Hemoglobin Oksida (HbO) yang mengikat oksigen dan mengantarkan ke paru-paru yang kemudian diteruskan ke seluruh sel tubuh.
Tak terkecuali otak sampai sel-sel penting lainnya.
Saat gas karbon monoksida terhirup, gas ini akan mengikat lebih kuat hingga menghalangi hemoglobin mengikat oksigen.
Celakanya, jika tubuh tidak tersuplai oksigen dalam delapan menit, efeknya akan menyebabkan kerusakan sel-sel mulai dari otak dan ke sel seluruh tubuh.
Ujungnya, sel-sel tidak berfungsi dan mati.
Karbon monoksida bisa masuk ke kabin mobil lewat 1.001 jalan.
Gas itu bisa masuk ke kabin lewat lewat pintu, bagasi, firewall, ventilasi atau saluran pembuangan air AC dan sebagainya yang memiliki celah.
Paling bahaya, jika terjadi kebocoran di sambungan exhaust dibarengi kebocoran karet penutup kabel atau selang di firewall.
Oleh karena itu, hindarilah meninggalkan anak di dalam mobil dalam keadaan mesin menyala...
Artikel ini sudah dipublikasikan di autobild.co.id dengan judul Risiko Karbon Monoksida
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Autobild Indonesia,hai.grid.id |
KOMENTAR