Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Fenomena Gir Motor, Ilmu Yang Salah Aplikasi Turun-Temurun 

Iday - Minggu, 17 Desember 2017 | 17:59 WIB
 Aiptu FX Agung saat memperlihatkan senjata-senjata empat bocah tersebut di Mapolsek Semarang Barat, Sabtu (16/12/2017) yang diduga digunakan saat tawuran. TRIBUN JATENG/AKHTUR GUMILANG
Tribun Jateng
Aiptu FX Agung saat memperlihatkan senjata-senjata empat bocah tersebut di Mapolsek Semarang Barat, Sabtu (16/12/2017) yang diduga digunakan saat tawuran. TRIBUN JATENG/AKHTUR GUMILANG

Gridoto.com - Bocah-bocah zaman sekarang ternyata masih mempraktikkan ilmu lama.

Ilmu ini didapat secara turun-temurun meski sayang, ilmu turun temurunnya salah.

Yakni pakai gir untuk tawuran. Caranya, mata gir diikat tali untuk dijadikan senjata melukai lawan. 

Seperti diberitakan, Tribunnews, Polsek Semarang Barat menangkap bocah yang terlibat tawuran di Jalan Jenderal Sudirman, Semarang Barat, Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (15/12/2017).

Polisi menangkap empat bocah berumur 14 tahun, Sabtu (16/12/2017) pukul 22.00 WIB di kawasan Kembangarum, Semarang Barat.

(BACA JUGA: Ini Tanggapan Dealer, Kalau Wuling Jadi Angkot)

Empat bocah tersebut tengah membawa beberapa senjata berbahaya.

Yaitu dua bilah celurit kecil dan satu gir motor yang terikat tali.

Nah, terlepas dari kasus tadi, mending anak-anak zaman sekarang yang umumnya kenal motor punya pemahaman lain soal gir.

Salah satunya nih, gimana sih cara rasio gir yang berat atau ringan dan apa gunanya. 

Seperti dikutip dari Otomotifnet.com, mengatur power mesin, paling mudah diatur lewat gir atau sproket rantai.

Gir standar pada sepeda motor
Youtube - Motorplus
Gir standar pada sepeda motor

(BACA JUGA: Polisi Yang Kawal Dewi Perssik Turun Pangkat)

Contohnya ya, pemilik Yamaha V-Ixion yang tinggal di pegunungan, supaya kuat nanjak bisa ganti gir belakang dengan ukuran lebih besar.

Standarnya V-Ixion  gir belakang 42 mata. Supaya tarikan lebih ringan dan kuat nanjak bisa aplikasi milik Scorpio yang 44 mata.

Begitupun sebaliknya, kalau pemilik V-Ixion tinggal di Pantura misalnya.

Jalanannya lurus dan datar, untuk top speed, bisa aplikasi gir belakang Yamaha Byson yang hanya 40 mata.

 

Berat atau ringan adalah reduksi atau hasil dari perbadingan atau pembagian.

(BACA JUGA: Menahan Pemakai Motor Melintas Rel, Polisi Tewas Tersambar Kereta)

Yaitu jumlah mata gir belakang dibagi jumlah mata gir depan.

Contoh di Yamaha V-Ixion standar. Gir depan 14 dan gir belakang 42.

Kemudian gir belakang diganti jadi 40 atau 44.

Yuk dihitung:

Gir standar 42 = 42/14 = 3,0
Gir belakang 40 = 40/14 = 2,86
Gir belakang 44 = 44/14 = 3,14

Nah, dari situ ketahuan.

Kalau gir mau dibuat ringan, aplikasi gir belakang besar. Hasil pembagiannya jadi besar. 

Nah, pelajar mending paham beginian daripada paham gir untuk berantem. 

 

 

Editor : Iday

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

WLCI Gelar Jamnas ke-7 dan Munas ke-4 di Semarang, Sosok Ini Terpilih Lagi Jadi Presiden Club

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa