GridOto.com - Jusri Pulubuhu, Pegiat safety driving sekaligus Training Director dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), mengatakan, sebenarnya ada banyak pelajaran berharga dari insiden tabrakan di Tol Cawang pada Senin (11/12).
Menurut Jusri, selain tidak menyepelekan jam rawan tubuh ketika berkendara, hal lain yang bisa jadi pelajaran adalah kesadaran mengenai risiko saat berkendara.
"Harus disadari berkendara itu full time job, bukan part time. Ingat, berkendara di jalan raya pilihannya hanya dua, Anda jadi korban atau Anda menjadi pelaku," ucap seperti dikutip dari Kompas.com.
(BACA JUGA: Usai Antar Jenazah, Rombongan Ini Alami Tabrakan Maut di Tol Cawang, Apa Sebabnya?)
(BACA JUGA : Kecelakaan Karambol Libatkan 10 kendaraan di KM 16-200 Tol Semarang)
Menurut Jusri, hal tersebut sering dianggap sepele sehingga banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya bisa menjadi korban atau pelaku dari kecelakaan di jalan raya.
Terlebih di kota besar yang padat dengan volume kendaraan setiap harinya seperti Jakarta.
"Bila ingin meminimalisir setiap pengendara baiknya menyikapi kesalahan pengendara lain yang bisa berdampak fatal. Jangan hanya pada keselamatan diri sendiri dan tidak menghiraukan bahaya lain," ucap Jusri.
Video Customaxi Yamaha di Banjarmasin :
Contohnya, lanjut Jusri, seperti tabrakan di Tol Cawang kemarin. Toyota Kijang menjadi korban, padahal dia berkendara di jalur aman, artinya tidak ada bahaya di depan atau belakang, tapi tiba-tiba datang dari arah berlawanan.
Kasus lain yang banyak terjadi ketika di jalan yang padat lalu lintas adalah tabrakan beruntun, atau melibatkan lebih dari dua kendaraan.
(BACA JUGA : Keren! Tonton Aksi Memukau Pembalap Cilik 4 Tahun Juara MiniGP 2017)
(BACA JUGA : Infrastruktur Buruk Bukan Alasan untuk Kecelakaan di Jalan)
Bila terjebak dalam posisi tersebut, anda bisa jadi keduanya, pelaku sekaligus korban.
Tabrakan Toyota Avanza (B 2951 TFI) dan Toyota Kijang (A 1591 EM) terjadi di ruas Tol Cawang arah Cikampek, tepatnya pada KM 00.200, meski tidak ada korban jiwa, namun 13 orang mengalami luka-luka.
Risyanto, sopir Avanza mengaku lelah dan mengantuk akibat berkendara dari Pemalang pulang mengantar jenazah.
(BACA JUGA: Bikin Ciut, Biker Nyalip Kayak Malaikat Lewat)
Akibat kejadian ini, pihak kepolisian menetapkan Risyanto sebagai tersangka.
Risyanto diduga lalai dalam berkendara sehingga menyebabkan 13 orang luka-luka.
"Ya pertama memang tersangka. Dia sudah menabrak barrier, melaju ke sebelah kiri. Itu sudah pelanggaran," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Halim Paggara saat dikonfirmasi, Senin (11/12).
Video Buka Tutup Bagasi Xpander Otomatis :
Editor | : | Akbar |
KOMENTAR