GridOto.com – Mantan team principal Sauber, Monisha Kaltenborn mempertanyakan keputusan tim Sauber yang tidak memilih Pascal Wehrlein untuk 2018.
Pascal Wherlein tersingkir dari kursi tim Sauber.
Tim asal Swiss ini mendatangkan juara F2 2017 Charles Leclerc untuk menemani Marcus Ericsson.
Charles Leclerc didukung Ferrari yang menjadi pemasok mesin ke tim Sauber.
(BACA JUGA: Ini Alasan Charles Leclerc Pilih Nomor 16 untuk Mobil F1-nya di 2018)
Padahal Pascal Wehrlein satu-satunya pembalap yang menyumbangkan point ke tim Sauber musim 2017.
Ia mendulang point setelah finish urutan 8 di GP F1 Spanyol dan ke-10 di F1 Azerbaijan.
Dibanding Marcus Ericsson yang sudah tiga tahun di tim Sauber dan dalam dua tahun terakhir tidak mendapatkan point.
Namun karena kurangan kucuran dana dan faktanya bahwa Wehrlein adalah anak didik Mercedes, bisa jadi karena hal ini dia disingkirkan.
(BACA JUGA: Setelah 33 Tahun, Pabrikan Mobil Alfa Romeo Kembali ke F1 Tahun Depan)
"Saya pikir penampilannya di tahun 2017 masih belum dihargai," kata Monisha Kaltenborn, dikutip GridOto.com dari planetf1.com.
"Tanpa dia, tim tidak akan mencetak point sama sekali,” lanjutnya.
"Saya hanya berharap bahwa dia akan terus mendapatkan apa yang layak di Formula 1,” urainya.
“Pascal memiliki potensi untuk menjadi juara dunia dengan tim yang tepat,” ucap wanita asal Austria yang berdarah India ini.
(BACA JUGA: Terus Kerja Sama dengan tim Sauber, Ferrari Serius Cabut dari Balap F1)
“Siapa pun yang telah bekerja dengannya tahu itu," Monisha Kaltenborn.
Wehrlein memulai karier di F1 bersama tim Manor tahun 2016, jadi rekan setim pembalap Indonesia Rio Haryanto.
Juara balap mobil turing Jerman (DTM) 2015 ini gabung ke Sauber di 2017.
Setelah tersingkir dari Sauber, peluangnya masih terbuka di tim Williams yang belum menentukan satu pembalapnya untuk 2018.
Tim Williams adalah mitra Mercedes yang sejak 2014 menggunakan mesin Mercedes.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | planetf1.com |
KOMENTAR