GridOto.com - Pengendara di bawah umur yang belum memiliki SIM memang banyak ditemui saat ini.
Kalau terjadi kelalaian dalam berlalu lintas, seperti melanggar aturan atau sampai kecelakaan, siapa yang harus disalahkan?
Menurut psikolog Irma Gustiana A, S.Psi, M.Psi, orang dewasa di sekitar anaklah yang paling harus disalahkan.
"Kesalahan ada pada orang dewasa, maksudnya pada orang tuanya," ujar Irma Gustiana kepada GridOto di Jakarta, Sabtu (9/12/2017).
"Karena bagaimanapun anak bisa mengendarai atau bisa memiliki itu berkaitan dengan orang dewasa di sekitarnya," tambahnya.
Irma juga menambahkan bahwa kelalaian berkendara yang dilakukan anak di bawah umur terkait dengan kontrol orang dewasa di sekitarnya.
"Berarti kontrolnya kurang, pengawasan orang tua kurang," jelasnya.
"Pemahaman orang tua mengenai keamanan berkendara juga mempengaruhi perilaku anak sehari-hari," lanjut Irma.
"Misalnya, anak tidak pakai helm, bisa jadi karena bapak dan ibunya tidak menggunakan helm kalau naik motor," ungkapnya.
Selain itu, Irma juga menambahkan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak sangat diperlukan, agar anak memahami aturan berkendara.
Salah satunya kecukupan umur sebagai syarat kepemilikan SIM.
"Orang tua perlu menjalin komunikasi yang baik, memberi tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh (salah satunya berkendara tanpa SIM, red.)," bilang Irma.
"Diperlukan juga edukasi terkait rambu lalu lintas dan selalu waspada terhadap aktivitas yang dilakukan anak," tutupnya.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR