GridOto.com - Area spidometernya kental dengan aura klasik dan sungguh minimalis, bahkan saat pertama kali melihatnya pasti akan berkata, "kaya gini doang?" hehe..
Karena hanya tersedia petunjuk kecepatan atau speedometer, odometer, dan tripmeter dengan latar hitam dan bentuk font klasik.
Yang unik adalah tripmeternya, akan selalu berputar secara manual namun bisa direset ke posisi 0 lagi.
Caranya tekan tombol kecil di bawah panel spidometernya.
Di sebelahnya hanya ada indikator lampu jauh, sein dan netral saja.
Gak ada indikator bensin? Yap! Biar makin terasa klasik, untuk mengetahui bensin sudah tiris pengendaranya harus membuka tutup tangki lalu menggoyangnya.
Dengarkan suara bensinnya masih banyak atau sedikit.
Atau biar aman, setelah mengisi bensin penuh atau setengah, putar keran ke posisi 'on'.
Lalu kalau motor brebet, itu tandanya bensin mulai habis, tinggal putar keran ke posisi 'res' alias cadangan.
Artinya bensin cadangan tinggal tersisa beberapa liter dan harus segera mencari pom bensin.
Klasik banget kan?
( BACA JUGA : Begini Rasanya Test Ride Kawasaki W175, Ringan dan Cukup Responsif! )
Kawasaki W175 mengusung konsep klasik atau bergaya British Naked Motorcycle, yang mengangkat tema Absolute Respect.
Bentuknya serba bulat dan sangat mirip keluarga W lainnya, yaitu W250 (Estrella) dan W800.
Seluruh bagian mesin dilabur warna hitam dengan baut silver membuatnya terlihat misterius.
Bagian knalpot pun juga dilabur warna hitam pekat, model knalpotnya Peashooter-Style alias ada “congornya” yang mengingatkan kita akan motor tahun lampau.
Oiya bodi samping sebelah kiri berisi aki, sekring, toolbox dan perangkat kelistrikan lainnya yang bisa dibuka menggunakan anak kunci.
Untuk lampu utama pakai bohlam H4 60/55 watt, sayang reflektor dan mikanya terlalu modern, multireflektor dan polos tanpa garis-garis, jadi kurang klasik.
Anehnya, lampu sein dan spion malah persis Kawasaki KLX 150L, match juga sih dengan gaya klasiknya.
Kawasaki W175 dijual seharga Rp 29,8 juta untuk tipe standar dan Rp 30,8 juta untuk tipe Special Edition (SE) OTR Jabodetabekser.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR