(BACA JUGA:Ada Apa dengan Pembalap World Superbike, Kok Enggak Ada yang Dikontrak Tim MotoGP?)
Pembangunan sirkuit ini menghabiskan dana 2 miliar Baht atau sekitar Rp 817 miliar.
Sirkuit dengan panjang 4.554 km ini memiliki total 12 tikungan.
Bangunan utamanya adalah grandstand yang bisa menampung 50.000 penonton.
Kemudian ada juga tiga bangunan tempat duduk lainnya yang bila ditambah grandstand total kapasitasnya menampung 100.000 orang.
Paddock ada di bawah grandstand, memaksimalkan pandangan penonton ke sirkuit.
Hasilnya adalah latar belakang luas yang ditutupi langit biru.
Di belakang bangku penonton adalah ruangan untuk lounge, press room, dan toko souvenir, serta ruangan lainnya pendukung balapan.
(BACA JUGA:Mengagumkan! Marc VDS Pasang Target Mulia Ini Untuk Pembalapnya)
Ada enam variasi trek yang tersedia untuk berbagai balapan, tiga di antaranya bisa digunakan bersamaan.
Sirkuit ini juga bisa menggelar balapan pada malam hari karena pencahayaannya memenuhi standar FIA.
Di tengah sirkuit terdapat dua danau buatan yang membantu udara bersirkulasi, juga penyerapan air agar semakin maksimal ketika hujan.
Pembangunan sirkuit selesai pada September 2014 dan mendapat status Grade A dari FIA, itu berarti sudah bisa menggelar balapan F1 dan MotoGP.
Sejak diresmikan, BRIC sudah menggelar banyak kejuaraan roda empat dan dua, termasuk Super GT Series, World Superbike, World Supersport, dan FIM Asia Road Racing Champhionship.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | KompasOtomotif,Otomania.gridoto.com |
KOMENTAR