GridOto.com - Motor Yamaha RX King lawasa ternyata masih memiliki peminat yang tinggi.
Hal ini terlihat dari banyaknya calon pembeli motor yang bertanya ke diler motor bekas.
Namun, tidak banyak diler motor bekas yang masih memiliki unit motor tersebut, sebab untuk mendapatkannya pun cukup sulit.
"Istilahnya, untung-untungan saja, Kalau saya nyari kadang susah juga dapatnya, enggak nemu orang yang mau jual. Tapi kadang ada yang datang ke sini nawarin motornya untuk di jual atau tukar tambah," kata Andreas dari Pelangi motor, penjual motor bekas di bilangan Jalan Basuki Rahmat, Jatinegara, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Senin (5/12).
Andreas mengatakan, harga jual RX King memang tidak seperti motor bekas kekinian, istilahnya harganya agak gelap.
Hal itu lantaran sejumlah pedagang motor bekas membanderol harga per unitnya dengan kisaran yang tinggi atau tergantung kesepakatan penjual dan pembelinya.
(BACA JUGA: Dituduh Kartel, Honda dan Yamaha Ajukan Banding)
Saat ini, Andreas mengaku masih memiliki 4 unit dari berbagai tahun yang sudah siap dijual.
Paling mahal, ia membanderol dengan harga Rp 16 jutaan dengan kondisi motor orisinil atau keseluruhan spare part motor masih asli.
Sedangkan untuk motor yang beberapa bagiannya bukan lagi bawaan pabrik, dibanderol dengan lebih murah.
Andreas mengatakan, kebanyakan pelanggannya adalah bapak-bapak yang usianya cukup tua.
Alasan membeli RX King sebagai koleksi.
Selain itu, mereka juga lebih memilih membeli dengan cara kredit, alasannya lebih ringan pembayarannya.
"Kebetulan saya kerjasama juga dengan leasing," kata Andreas.
Ia menjelaskan, salah satu syarat pembelian motor RX King secara kredit adalah memiliki kendaraan yang usianya lebih muda.
Pihaknya akan membantu proses pengajuan peminjaman uang dengan jaminan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) dari motor tersebut.
Setelah uang dicairkan dari leasing, maka uang tersebut dialokasikan untuk pembelian motor RX King.
Selanjutnya, pembeli motor tersebut akan mencicil angsuran ke pihak leasing dengan besaran cicilan sesuai ketentuan yang berlaku.
"Jadi nanti urusan cicilannya dengan leasing, bukan ke saya lagi," tutup Andreas.
Editor | : | Akbar |
KOMENTAR