GridOto.com - Dari beredarnya foto Toyota Fortuner dengan stiker keluhan didapat info kalo pemasang stiker tersebut menyebut PT Toyota Astra Motor (TAM).
Hal ini menjadi perhatian karena jika benar pemilik Toyota Fortuner tersebut meminta respons dari TAM, bagaimana hal tersebut bisa terjadi?
Apakah tidak ada solusi teknik dan komunikasi dari bengkel resmi sebagai pihak terdepan untuk menyelesaikan masalah ini sehingga frustasi dan mengambil langkah atraktif?
Pemilik belum bisa dihubungi.
Namun di sisi lain kejadian ini menjadi perhatian TAM.
(BACA JUGA: Toyota Avanza Veloz Punya Mini Bar dan Interior Warna-warni)
Rouli Sijabat, Public Relations Manager TAM mengungkapkan ada banyak saluran untuk berkomunikasi bagi konsumen tak puas.
"Kami juga mencari tahu bagaimana konsumen bisa melakukan itu," ujarnya kepada GridOto (4/12).
"Padahal Toyota menyediakan banyak saluran untuk konsumen. Pertama bisa telepon ke bengkel resmi, kalau tidak puas bisa ke customer center Toyota," ulasnya.
"Di dealer ada customer relatiions, datang ke TAM pun ada Customer Relations, jadi kami membuka seluas-luasnya jalur komunikasi untuk konsumen."
"Jadi, kalau ada kejadian seperti ini, ini jadi perhatian khusus," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan beredar foto belakang sebuah Toyota Fortuner VRZ di jalan tol penuh stiker dengan tulisan penuh nada kekecewaan.
Bagian belakang Toyota Fortuner ini ditempel stiker yang bertuliskan "MY TOYOTA SUCKS !!" "Brake Problem".
Ada juga tulisan 'No Solution' di kiri lalu 'No Response' di kanan dan 'from TAM' di tengah.
Kemungkinan pemilik Toyota Fortuner ini mencoba menghubungi Toyota Astra Motor (TAM) untuk meminta solusi.
Diduga pemilik dari mobil Toyota Fortuner ini kesal karena terjadi masalah pada pengeremannya.
Maksud dari tulisan ini mungkin tidak adanya solusi dan respons dari PT Toyota Astra Motor (TAM) sehingga membuat dia melakukan protes dengan caranya sendiri.
SUV keluaran pabrikan Toyota ini merupakan Toyota Fortuner VRZ dengan pelat nomor B 1411 TJM.
Toyota Fortuner VRZ sendiri diluncurkan di Indonesia pada 2016.
Editor | : | Iday |
KOMENTAR