GridOto.com - Astra Honda Racing Team (AHRT) mengaku tidak menerapkan strategi team order buat memuluskan salah satu pebalapnya, Gerry Salim, agar bisa jadi juara di Asia Road Racing Championship (ARRC) kelas Asia Production (AP) 250.
Gerry Salim hanya butuh finis keempat atau tambahan 13 poin pada balapan di Chang International Circuit, Buriram, Thailand, Sabtu (2/12), agar jadi juara ARRC AP250.
AHRT baru pertama kali turun di kelas AP250 pada musim ini.
Basis tunggangan yang digunakan adalah model produksi Indonesia yang dijual umum, Honda CBR250RR.
Selain Gerry, dua pebalap AHRT di AP250 yaitu, Rheza Danica Ahrens dan Awhin Sanjaya.
Bisa saja Rheza dan Awhin ditugaskan “mengamankan” Gerry di lintasan.
(BACA JUGA: Pertanyaan Kocak dari Netizen ke Pembalap Indonesia Gerry Salim Juara Sport 250 Asia 2017)
Namun pendapat itu dimentahkan Anggono Iriawan, Senior Manager Motorsport and Safety Riding Astra Honda Motor.
Anggono berdalih sulit melakukan team order saat para pebalap sudah di lintasan.
“Ini semua kerja tim, tetapi saat di lapangan itu individu. Mengontrolnya, kami tidak tahu, karena yang paling tahu sebenarnya rider,” ucap Anggono di belakang paddock AHRT, seperti dikutip dari Kompas.com.
Memberi pesan para para rider untuk saling bantu juga dikatakan sulit sebab bisa mengganggu konsentrasi.
Khusus buat Gerry, Anggono mengungkap pesannya adalah tetap tampil 100 persen.
Editor | : | Akbar |
KOMENTAR