Gridoto.com – Mesin Desmodue L-twin 803 cc yang diadopsinya menghasilkan tenaga 75 dk di 8.250 rpm serta torsi 68,9 Nm di 5.750 rpm.
Kalau dilihat secara spesifikasi sih baik tenaga maupun torsi terpaut jauh dari 821 yang mencapai 112 dk apalagi Monster 1200 yang bermain di kisaran 135 dk.
Tapi ngomong-ngomong soal kehandalannya menaklukkan jalanan di perkotaan, Monster 797 bisa dibilang paling lincah.
Salah satunya karena Monster 797 punya sudut rake paling sempit yakni hanya 24˚.
Bandingkan dengan 821 dan 1200 yang ada di angka 24,3˚.
Semakin tegak atau sempit sudut rake, maka motor lebih mudah diajak meliuk-liuk cepat.
Saat tester menguji kelincahannya di jalanan yang tidak terlalu luas, mudah saja melakukan slalom.
Apalagi beratnya hanya 193 kg, masih cukup enteng untuk ukuran moge.
Jujur, saat sedang asyik “memainkan” motor ini, kami sempat lupa bahwa yang kami bawa adalah sebuah moge 803 cc.
Wheelbase pendek juga berperan sangat penting dalam hal ini.
Jarak titik pusat roda depan ke belakang hanya 1.435 mm, terpaut jauh dari Monster 821 yang ada di 1.480 mm dan Monster 1.200 di 1.511 mm.
Sayangnya, sudut belok di Monster 797 ini sangat lebar, yang bikin agak kewalahan menyalip mobil di kemacetan dan putar balik.
Beberapa kali tester harus memaju-mundurkan motor untuk masuk ke celah di kemacetan.
Lalu bagaimana pengendaliannya di kecepatan tinggi?.
Dukungan suspensi depan Kayaba 43 mm dan monoshock Sachs di belakang dengan setelan preload dan rebound terasa kaku.
Apalagi bobot tester hanya 58 Kg, tanpa menyetel ulang setingan suspensi, sehingga dipakai menikung rebah-pun motor tetap anteng.
Ban Pirelli Diablo Rosso II di kedua roda dengan profil 120/70 R17 di depan, dan belakang 180/55 R17 bikin tester makin pede.
Meski belum dibekali Traction Control, tidak ada gejala slide saat buka gas di tikungan.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR