GridOto.com-Sistem gerak roda depan (front wheel drive, FWD) dan gerak roda belakang (rear wheel drive, RWD) memiliki karakter yang berbeda.
Mobil dengan penggerak dua roda yang menggunakan roda depan sebagai penggeraknya disebut front wheel drive (FWD).
Contoh mobil FWD adalah Honda Brio, Toyota Vios, Suzuki Swift, dan Mitsubishi Mirage.
Nah, mobil dengan penggerak dua roda yang menggunakan roda belakang sebagai penggeraknya disebut rear wheel drive (RWD).
Contoh mobil RWD adalah Toyota Avanza, Daihatsu Terios, dan Wuling Confero S.
(BACA JUGA: Ini 8 Komponen Transmisi Otomatis Di Mobil Yang Perlu Anda Ketahu)
Perpaduan mesin depan dengan gerak roda depan umumnya membuat mesin bekerja lebih efisien.
Ini karena minimnya tingkat gesekan yang terjadi lantaran komponen yang digunakan lebih sedikit.
Posisi mesin yang searah dengan roda juga meringankan beban mesin sehingga jadi lebih efisien.
Mobil FWD umumnya cenderung memiliki gejala understeer atau nyelonong saat menikung.
Hal ini terjadi karena bobot kendaraan yang cenderung terpusat di depan.
(BACA JUGA: Ini 13 Komponen Transmisi Manual, No. 11 Bisa Bikin Mobil Jalan Mundur Loh!)
Kelemahan FWD ada pada kekuatan as penggerak karena fungsi ganda yang harus ditanggung oleh roda depan (roda penggerak sekaligus sebagai kemudi).
“Kekurangannya mobil-mobil FWD pada umumnya memiliki usia komponen kaki-kaki yang tak seawet RWD, karena roda depan bekerja sangat keras," ucap Usman Adhie, Praktisi dan Pengamat Otomotif.
Perpaduan mesin depan dengan gerak roda belakang unggul soal kemampuan daya dorongnya.
Ia juga mampu memberikan traksi baik saat kendaraan dimuati beban berat.
“Radius putar mobil RWD bisa lebih patah karena arah roda depan tidak dibatasi oleh drive shaft di depan. Kerja power steering pada mobil RWD umumnya lebih enteng karena, roda depan hanya mengarahkan kiri atau kanan saja,” tambah Gembleh, sapaan akrabnya.
(BACA JUGA: Panduan Untuk Memahami Fungsi Dan Cara Kerja Transmisi Mobil)
Kekurangannya RWD ada pada bobot karena mobil RWD biasanya lebih berat karena jumlah komponennya lebih banyak.
Kerugian mekanis atau gesekan RWD lebih besar daripada FWD.
Efisiensi mesin pun sulit didapat.
Terakhir, mobil RWD punya kecenderungan untuk oversteer saat menikung.
Penurunan kecepatan membuat distribusi bobot kendaraan akan berpindah ke roda depan.
Efeknya, roda belakang sebagai penggerak akan mudah kehilangan traksi bila pengemudi melakukan engine brake atau akselerasi.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR