Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Penyebab Kerusakan Exhaust Gas Recirculation Atau EGR Pada Mobil

Dwi Wahyu R. - Senin, 20 November 2017 | 17:00 WIB
Exhaust Gas Recirculation (EGR) di mesin diesel Mercedes-Benz
Exhaust Gas Recirculation (EGR) di mesin diesel Mercedes-Benz

GridOto.comEGR (Exhaust Gas Recirculation) bukanlah komponen mobil yang tanpa masalah.

EGR digunakan untuk mengurangi emisi gas buang dari mesin.

Seiring waktu, pada katup EGR sering ditemukan tumpukan kerak atau jelaga.

Hal ini membuat performa mesin menurun dan sering jadi keluhan para pemilik mobil.

“EGR lama kelamaan tentu akan kotor, kualitas solar yang buruk akan menimbulkan jelaga pada pipa dan katup EGR sehingga performa mesin menurun,” ungkap Iwan Abdurahman, Workshop Departmen Head PT Toyota Astra Motor, Sunter, Jakarta Utara.

Untuk menjaga fungsi EGR tetap prima utamanya adalah dengan membersihkan EGR valve dan pipanya secara rutin.

(BACA JUGA: Biaya Servis Berkala Toyota Fortuner Diesel Di Jakarta Terbaru)

“Untuk menjaga kebersihan pipa dan katup EGR bisa dilakukan tiap 10.000 km atau 6 bulan sekali, agar performa mesin tetap terjaga,” tutur Iwan.

Cara lainnya, dengan menekan pedal gas secara penuh saat berakselerasi.

“Atau bisa juga dengan menekan gas lebih dalam saat akselerasi, agar putaran mesin lebih tinggi dan mampu mendorong jelaga yang tersisa di saluran gas buang,” jelas Iwan.

Namun, ada yang memilih menutup saluran EGR dengan alasan tidak mau repot servis berkala.

“Jika Anda menutup saluran EGR, memang dapat meningkatkan performa mesin tapi konsekuensinya adalah kadar Nitrogen Oxida (NOx) jadi lebih tinggi dari kondisi standar,” ujar Iwan.

(BACA JUGA: Teknik Pengereman Mobil Yang Benar, Biar Enggak Menabrak Tiang Listrik)

Menurut Iwan, peningkatan tidak terlalu signifikan karena hanya terasa ketika akselerasi saja.

“Menutup saluran EGR, selain kadar NOx yang dikeluarkan di knalpot lebih tinggi, konsumsi BBM juga semakin boros,” kata Iwan lagi.

Jika rutin melakukan perawatan berkala, EGR sangat jarang ditemukan rusak.

“Untuk EGR sendiri sebenarnya jarang rusak, paling kalau bermasalah pada elektrikalnya atau sensor katup EGR,” imbuh Iwan.

Iwan pun mengatakan untuk penggantian sensor katup EGR Toyota Kijang Innova Diesel biayanya sekitar Rp 850 ribu-1 jutaan.

Editor : Dwi Wahyu R.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Honda BeAT dan Toyota Calya Hancur Sejadi-jadinya, Tragedi di Karangpucung Cilacap

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa