GridOto.com - Mulai lagi oknum pelempar paku beraksi di Jakarta.
Beberapa jalan raya di Jakarta ketahuan sudah mulai disebar benda tajam yang kecil dengan tujuan pengendara pecah ban.
Oknum menyebar ranjau paku atau potongan jari-jari payung.
Abdul Rohim, penggagas Komunitas Relawan Sapu Bersih (Saber) mengatakan, area yang cukup rawan untuk wilayah Jakarta Barat yakni Jalan Makiliwe Raya arah jalan layang (fly over) menuju Grogol masih banyak tersebar paku dan potongan jari-jari payung.
(BACA JUGA: Akun Dewa Road Race Indonesia Posting Meme Pembalap Lempar Karung Juga Ada di MotoGP, Sindiran?)
“Jalan Kyai Tapa dari fly over Roxy sampai Grogol itu juga rawan. Daerah Pesing, jalan raya ke arah Taman Kota itu masih rawan. Setiap hari masih ada yang sebar (paku dan jari-jari payung),” kata Rohim saat ditemui di kediamannya di bilangan Pedongkelan, Cengkareng Timur, Jakarta Barat, Rabu (15/11/2017).
Abdul Rohim, penggagas Komunitas Sapu Bersih (Saber) ranjau paku tengah menyisir jalan raya, di daerah Pesing, Jakarta Barat, Rabu (15/11/2017).
Kemudian, lanjut Rohim, sepanjang jalan Gatot Subroto yang menuju Cawang, Jakarta Timur dan sebaliknya juga terdapat banyak ranjau paku dan jari-jari payung.
Untuk wilayah Jakarta Selatan, area rawan ranjau paku adalah daerah Pondok Indah dan Jalan Fatmawati Raya.
Sementara di wilayah Jakarta Pusat, area rawan sebaran paku adalah jalur arah Galur hingga Simpang Lima Senen. Selain itu, Jalan menuju Gunung Sahari hingga Mangga Dua.
“Kalau di Bekasi, Mulai dari daerah Cakung sampai Harapan Indah, itu rawan,” kata dia.
Rohim mengaku setiap sore hari setelah bekerja selalu berburu ranjau paku dan jari-jari payung di jalan Gatot Subroto, tepatnya di depan Gedung MPR/DPR/DPD menuju Slipi, Jakarta Barat.
Kemudian, Perburuan dilajutkan di Daerah Pesing, tepatnya jalan menuju Taman Kota.
Hal ini dilakukan Rohim seiring menuju pulang ke rumah.
Artikel ini sudah dipublikasikan Kompas.com dengan judul Penebar Paku Punya Niat Lain dari Hanya Membocorkan Ban
Editor | : | Niko Fiandri |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR