GridOto.com- Honda HR-V saat ini sudah berusia 3 tahun sejak awal peluncurannya.
Artinya, unit bekasnya sudah banyak beredar dan bisa jadi pilihan buat kamu yang mengincar Low SUV berharga miring.
Mengingat harga barunya sudah menyentuh Rp 300 juta ke atas, tak ada salahnya untuk melirik Honda HR-V Bekas.
Menurut Syarifudin, Kepala Bengkel Dealer Honda Pondok Cabe, membeli Honda HR-V bekas tak sesulit mencari mobil-mobil lain yang berusia lebih tua.
“Dari catatan servis saja sebetulnya sudah bisa melihat apakah mobil ini dirawat secara baik atau tidak,” katanya.
(BACA JUGA : Cara Mencopot Ban Dari Pelek Yang Benar, Jangan Dicongkel Bro!)
Syarifudin mengatakan jika mobil selalu melakukan perawatan rutin di bengkel, dapat dipastikan mobil tersebut sudah masuk dalam radar dealer Honda, sehingga tak usah khawatir soal perawatan pemilik sebelumnya.
“Bila masih merasa ada yang bermasalah bisa langsung ke bengkel resmi untuk ditangani,” lanjutnya.
Nah, yang jadi masalah kalau pemilik sebelumnya malas membawa mobilnya ke bengkel resmi nih Sob.
Menurut Syarifudin yang pertama harus dicek yaitu kaki-kakinya, lebih efektif dengan melakukan test drive langsung.
“Kalau ada suara aneh dari kaki-kaki yang masuk dalam kabin itu harus dicek,” ungkapnya.
(BACA JUGA : Resmi! Toyota Rush Baru Akan Diluncurkan Tahun Ini Juga, Barengan Dengan Saudara Kembarnya)
Ia mengatakan kalau tak semua HR-V punya masalah ini, meski begitu Syarifudin menyarankan untuk lebih perhatian pada bagian tersebut.
“Biasanya orang mentang-mentang naik SUV, jalan kayak apapun dihajar aja, nah ini makanya yang kena biasanya kaki-kaki,” jelasnya.
Selain itu perhatikan juga bagian jendela, yang terkadang masih longgar ketika ditutup.
Gejala yang dirasakan adalah muncul bunyi dan getaran pada jendela ketika mobil sedang dibawa melaju.
“Ada baiknya cek juga karet-karet di jendela untuk antisipasi,” sebutnya.
Sementara itu untuk mesin Honda HR-V, menurutnya belum ada keluhan berarti.
Terkadang hanya ada penumpukan karbon di ruang bakar yang membuat tenaganya tidak bisa optimal.
“Kalau pabrikan kasih rekomendasi bahan bakar RON 92, kalau pakai yang di bawah itu bisa timbul kerak di ruang bakar, ini bikin tenaga nggak optimal,” tuturnya.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR