GridOto.com - Skuter matik mahal, Vespa 946 RED Edition yang baru diluncurkan tadi malam (2/11) ternyata dibekali dengan fitur safety canggih, bukan cuma satu tapi ada dua.
Yang pertama adalah Antilock Brake System alias ABS, fitur ini memang sudah jamak dipakai di motor berperforma tinggi.
Tapi Vespa 946 RED Edition mesinnya cuma 150 cc hehe..
Enggak berlebihan sih, karena yang namanya roda terkunci akibat pengereman terlalu keras bisa terjadi di motor dengan kapasitas mesin berapa pun.
Dengan ABS, gejala roda terkunci yang bisa membuat pengendara terpeleset lalu jatuh akan dikurangi resikonya.
Jika dilihat, kedua rodanya memang sudah menggunakan rem cakram, makanya sistem ABS adalah tipe dual-channel.
Sedang fitur yang kedua adalah Acceleration Slip Regulation atau ASR traction control.
Fitur ini menggunakan sensor yang sama dengan sensor ABS. Sensor di kedua roda akan membaca perputaran roda, kemudian dikirim ke otak mesin yaitu ECU.
Jika roda belakang berputar lebih cepat dari depan artinya ada over power atau kondisi roda belakang selip, yang memungkinkan hilang traksi.
Bahaya banget kan? Kemudian input dari sensor ini dikirim ke ECU kemudian memerintahkan mesin menurunkan tenaganya meski gas sedang terbuka maksimal.
Sehingga traksi roda belakang selalu dalam kondisi terbaik.
Yaaaaa.. wajar saja meski mesinnya cuma 150 cc tapi fiturnya canggih karena harganya, Vespa 946 RED Edition dijual Rp 199 juta on the road Jakarta.
Secara spesifikasi, mesin motor ini adalah 155 cc 4 tak dengan konstruksi kepala silinder 3 klep.
Pengabutan bahan bakarnya sudah injeksi tentunya lengkap dengan catalytic converter untuk standarisasi Emisi Euro 4.
Transmisinya CVT dan pendinginan mesinnya masih cooling system-nya tanpa radiator alias masih pendingin udara.
Tapi bukan masalah mesin, Vespa 946 RED Edition menggoda pecinta Vespa karena eksklusifitasnya.
Vespa 946 Red merupakan seri limited edition seperti yang pernah dipasarkan sebelumnya.
Tiap serinya, di Indonesia jumlahnya hanya puluhan, pemiliknya pun akan sangat terbatas.
Kali ini pakai nama RED karena bekerjasama dengan yayasan amal dunia, RED, yang bergerak di pemberantasan HIV/AIDS.
| Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR