GridOto.com - Pada hari ke-3 Toyota Media Tour ke Tokyo Motor Show 2017 (27/10), wartawan GridOto.com Dwi Wahyu Raharjo diajak naik taksi terbaru dari Toyota yang biasa dipanggil Japan Taxi atau JPN Taxi.
Taksi ini baru resmi diluncurkan di Jepang pada saat pembukaan Tokyo Motor Show 2017.
Jadi orang Indonesia pertama yang mencoba nih.
Yang spesial dari JPN Taxi adalah ia dirancang oleh Chief Engineer Hiroshi Kayukawa yang juga membangun Toyota Sienta.
Tak heran mobil ini memiliki sejumlah kesamaan.
(BACA JUGA : Kemana 'Perginya' Sang Penjaga Tol Saat Semuanya Berubah Menjadi Non Tunai?)
"Underbody Japan Taxi dan Toyota Sienta sama persis, yang berbeda adalah konstruksi kaki-kakinya," jelas Kayukawa.
Selain itu mesinnya Japan Taxi juga mirip Toyota Sienta, tapi dengan sedikit modifikasi.
Soalnya, mesin 4 silinder 1.500 cc Japan Taksi menggunakan sistem Liquefied Petroleum Gas (LPG) Hybrid.
Transmisi yang digunakan jenis CVT.
Perjalanan dimulai dari Keio Plaza Hotel, Tokyo sekitar pukul 11:38 waktu setempat.
Tujuannya Pacifico Yokohama Exhibition Hall, Yokohama yang berjarak 37 km.
Untuk masuk taksi ini sangat mudah karena pakai pintu geser yang lebar dan lantai rendah.
Japan Taxi memiliki kabin yang lapang demi kenyamanan penumpang.
Ruang kaki dan kepala untuk penumpang setinggi 185 cm dan bobot tiga digit sangat luas.
Jok bahan kain (fabric) ini memang kurang pas memeluk tubuh.
Busanya pun tidak terlalu tebal, tapi masih tergolong empuk.
Kaca samping yang besar sangat memudahkan untuk menikmati pemandangan di sekeliling mobil.
(BACA JUGA : FP1 Moto2 Malaysia: Dimas Ekky Selisih 2,8 Detik Dari Posisi Pertama, Lihat Videonya)
Kaca besar ini pun membuat aksi ambil foto dari dalam mobil makin mudah.
Rute yang dilalui adalah jalan perkotaan dan tol yang mulus, tidak ada lubang atau bahkan jalan keriting.
Jadi agak sulit untuk menilai kemampuan suspensi dalam meredam guncangan.
Namun, kemampuan peredaman suara di kabin tergolong baik.
Di jalan tol kecepatan maksimum 100 km/jam, lewat dari itu alarm speed limit di mobil berbunyi.
Setiap pengemudi kick-down pasti terdengar raungan mesin.
Tarif taksi ini 410 Yen atau Rp 49.200 untuk setiap 1,052 km.
Jadi harga yang dibayar sekitar 15.170 Yen atau Rp 1.820.400.
Editor | : | Pilot |
KOMENTAR