GridOto.com—Safety belt atau sabuk pengaman merupakan komponen keselamatan di mobil.
Suatu saat, Anda mengalami sabuk pengaman mobil agak tersendat ketika ditarik.
Kemudian sabuknya jadi mengeras, atau pengait tidak mengunci sempurna.
Untuk itu, Anda wajib merawat sabuk pengaman demi meningkatkan keselamatan berkendara.
(BACA JUGA: Cara Memakai Bagasi Elektrik Yang Benar, Jangan Dipaksa Ya Sob!)
“Untuk menjaga pemutarnya tidak tersendat, jangan menarik sabuk pengaman dengan kasar,” ucap Aretho dari Shinestly Home Service di wilayah Ciledug, Tangerang.
Menurut Aretho, kendaraan yang berusia di atas 5 tahun sabuk biasanya akan mengeras.
“Karena bahannya fabric, kotoran akan terserap ke dalam sabuk sehingga membuatnya mengeras,” tutur Aretho.
Untuk itu, Anda perlu membersihkannya dengan cairan pembersih atau air sabun, sikat gigi, dan kain mikrofiber.
(BACA JUGA: Cara Merawat Pintu Geser Pada Mobil, Jangan Keseringan Dibanting)
“Caranya, semprot cairan pembersih atau air sabun, kemudian gosokkan kain mikrofiber atau sikat secara menyeluruh,” imbuh Aretho.
Selanjutnya, lap sabuk dengan kain mikrofiber yang kering dan bersih.
“Namun ada cara lain untuk menjaga kelenturan safety belt, yakni dengan menyemprotkan cairan silikon,” jelas Aretho.
Aretho menyarankan agar memilih cairan yang sesuai untuk bahan kain.
(BACA JUGA: Perbedaan Bucket Seat dengan Semi-Bucket Seat, Ini Penjelasannya!)
“Sebab ada juga cairan silikon untuk material plastik dan karet, jadi jangan salah pilih,” ungkap Aretho.
Selain itu, Anda juga wajib merawat komponen logam pada sabuk pengaman.
Seperti logam pada bagian pengunci ataupun pada pengaitnya.
“Cara membersihkan logam pengait dan penguncinya, dengan menggunakan alkohol dan kapas,” ujar Aretho.
(BACA JUGA: Biaya Perbaikan Pintu Geser, Kalau Rusak Cukup Menguras Isi Kantong Loh!)
Selain cepat kering, alkohol juga bukanlah cairan yang dapat mengundang semut.
“Namun, jika sabuk pengaman rusak, seperti robek atau benang terkelupas terkena benda tajam, sebaiknya diganti,” tutup Aretho.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR